Universitas Pendidikan Indonesia Kunjungi Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman

15 February, 2018
37

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia beserta tim dari Rektorat UPI Kunjungi Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman pada tanggal 17-18 Januari 2018. Rombongan terdiri dari:

  1. Aim Abdulkarim, Vice Rector for Planning Development and Information Systems;
  2. Edi Suryadi, Vice Rector for Finance and Human Resources;
  3. Dr. Mokhamad Syaom Barliana, Dean of Faculty of Technology and Vocational Education;
  4. Zakarias S. Soeteja, Dean of Faculty of Arts and Design Education;
  5. Danny Meirawan, Director of Directorate of Planning and Development;
  6. Phil. Yudi Sukmayadi, Vice Dean for Academic Affairs of Faculty of Arts and DesignEducation;
  7. Iwa Kuntadi, Vice Dean for Academic Affairs of Faculty of Technology and Vocational Education;
  8. Ana Ismail Sasrawiria, Vice Dean for Student Affairs of Faculty of Technology and Vocational Education.

Rombongan disambut oleh Prof. Dr. Martin Fischer as Head of Institute of Education and Vocational Education, Dr. Michael Grosch selaku Researcher dan Tim KIT International Affairs Coordinator.

Dalam sambutannya, Dr. Ana, M.Pd. menjelaskan profil Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), bahwa UPI didirikan tahun 1954 di Bandung. UPI berada di daerah pegunungan dan merupakan salah satu perguruan tinggi yang fokus pada pendidikan. UPI menyiapkan mahasiswa calon guru. Walaupun demikian UPI juga mengembangkan beberapa ilmu murni. UPI memiliki 8 Fakultas dan Sekolah Pascasarjana dan kita juga memiliki kampus di berbagai daerah di Jawa Barat sebanyak 4 kampus yaitu di Cibiru, Tasikmalaya, Serang,dan Purwakarta. UPI memiliki beberapa program Studi Pendidikan Vokasi yang menghasilkan Sarjana Pendidikan di UPI yang tersebar di empat Fakultas, yaitu di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) memiliki 8 Prodi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) memiliki 2 prodi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) mempunyai 2 prodi, dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) mempunyai 1 prodi pendidikan vokasi. Dari keempat Fakultas itu, FPTK adalah Fakultas yang memfokuskan diri pada Pendidikan Teknologi dan Vokasi. Oleh karena itu tim kami berasal dari beberapa Fakultas terkait.

Prof. Dr. Mokhamad Syaom Barliana juga menjelaskan bahwa pendidikan vokasional di Indonesia sangat didukung oleh pemerintah. Presiden Indonesia sedang melakukan revitalisasi pendidikan vokasional dan mendukung pengembangan sekolah Vokasional. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, melalui Direktorat Riset dan Pendidikan Tinggi, menunjuk Universitas Pendidikan Indonesia sebagai penyelenggara Pusat Kajian Pendidikan Vokasi di Indonesia dengan mengembangkan Kampus Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Pusat Unggulan Pendidikan Guru Vokasi di Indonesia. Pusat Unggulan ini akan berlokasi di UPI. Lebih lanjut Dekan FPTK menjelaskan bahwa tujuan mendirikan pusat unggulan pendidikan guru vokasi di UPI, adalah:

  1. Membuka dan mengembangkan berbagai Program Studi baru yang relevan dengan dunia kerja pada era industri 4.0. Program Studi Sarjana antara lain Pendidikan Sistem Informasi dan Teknologi (Information System and Technology Education), Pendidikan Kecerdasan Buatan dan Robotika (Artificial Intelligence and Robotics Education), Pendidikan Teknik Instrumentasi Industri (Industrial Instrumentation Engineering Education), Pendidikan Teknik Energi Terbarukan (Renewable Energy Engineering Education), Pendidikan Teknologi Pangan ( Food Technology Education), Pendidikan Teknik Otomotif (Automotive Engineering Education) .
  2. Mengembangkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vokasi (TVET Research and Development Centre), yang akan menjadi pusat rujukan dan pusat analisis kebijakan pendidikan vokasi, model pendidikan vokasi, pengembangan kurikulum, serta berbagai riset terapan lainnya dan diseminasinya dalam bidang pendidikan vokasi.
  3. Membentuk dan mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) serta menyediakan fasilitas Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang modern dan representative, bagi berbagai skema kompetensi pendidikan vokasi yang dibutuhkan dunia kerja.
  4. Membentuk dan mengembangkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru yang bermutu, baik untuk pendidikan profesi guru pra-jabatan (pra service) maupun pelatihan guru dalam jabatan (in-service).

Ditambahkan pula oleh Dekan FPTK UPI, Prof. Dr. Mokhamad Syaom Barliana yang menyatakan mengapa UPI melakukan kunjungan ke KIT, karena membutuhkan informasi dan peluang kerjasama lanjutan dengan KIT University, selain karena kualitas Universitas yang sangat baik dan semua program studi yang kelak kami buka tersedia di KIT dalam level yang tinggi. UPI yakin bisa bekerjasama untuk mengembangkan pendidikan vokasional , karena UPI sebelumnya sudah memiliki kerjasama dengan Prof. Fischer, yang telah menandatangani MoA, beliau juga sebagai instruktur pelatihan RECOTVET pada kegiatan yang diselenggarakan dan didanai oleh GIZ, kerjasama juga pernah dilakukan bersama dengan Dr. Michael Grosch sebagai instruktur pelatihan RECOTVET dan peneliti melalui riset di Indonesia dan menjadikan beliau sebagai keynote speaker dalam kegiatan Seminar Internasional di Indonesia. UPI berharap bisa berbagi informasi mengenai kurikulum pendidikan vokasional, laboratorium sesuai dengan program studi yang akan dibuka di UPI, mempelajari program studi di KIT, kemungkinan kerjasama pelatihan bagi Dosen dan kerjasama lainnya yang memungkinkan di masa yang akan datang.

Adapun hasil yang dicapai dari hasil kunjungan:

  1. Pada tanggal 7 Mei 2018 akan diadakan pertemuan lanjutan pelatihan pengembangan kurikulum pendidikan guru vokasi bagi dosen FPTK dengan nara sumber Dr. Michael Grosch dari Institute of Vocational Education KIT.
  2. Akan dilakukan kerjasama penyelenggaraan pelatihan di KIT bagi dosen sesuai dengan program studi yang akan dibuka.
  3. Akan dilakukan kejasama lanjutan antara KIT dan UPI yaitu kerjasama antar universitas.