Mahasiswa Prodi Arsitektur FPTK UPI Gelar Dialog Bersama Plt Walikota Bandung "Dialogue with Kang Yana: Youth Innovation for Better Kelurahan"

18 April, 2022
40

Mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI) menggelar dialog bersama Plt Walikota Bandung, Bapak H. Yana Mulyana, S.E. yang akrab disapa dengan sebutan Kang Yana pada Rabu siang (13/04/22) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Dialog bertajuk "Dialogue with Kang Yana: Youth Innovation for Better Kelurahan", merupakan kegiatan audiensi mahasiswa Program Studi Arsitektur (FPTK UPI) melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas dan/atau yang mewakili dari Bappelitbang, DSDABM, DPKP, DLH, Disciptabintar, DKPP, Diskar PB, Disbudpar, Bagian Adbang, Camat Arcamanik, Camat Cidadap, Camat Batununggal, Lurah Sukamiskin, Lurah Gumuruh, dan Lurah Ledeng. 


Kegiatan dibuka oleh Bapak Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. selaku Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia dilanjutkan dengan presentasi dari mahasiswa dengan Kang Yana dan jajarannya. PKKM merupakan hibah kompetitif dari Kemdikbud yang diperoleh oleh UPI melalui Prodi Arsitektur FPTK. Kegiatan ini adalah upaya sumbangsih inovasi anak muda (dalam hal ini mahasiswa Prodi Arsitektur FPTK UPI) untuk Bandung yang lebih baik. Acara audiensi telah melalui kegiatan pengalaman lapangan tiga bulan di lapangan didampingi oleh Yayasan Tunas Nusa (YTN) bersama Ibu Ramalis Sobandi, Ph.D. serta tim pendamping lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan proses magang di Konsultan PT. Studio RLA. Adapun landasan dalam program ini adalah mengintegrasikan riset perkotaan, pengadian masyarakat, pengalaman lapangan, dan pembelajaran dengan melibatkan multiple stakeholders: Dosen, LSM, Pemerintah Kota Bandung, Konsultan, masyarakat, dan pelibatan mahasiswa secara simultan. Lengkapnya stakeholders' yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan membuka peluang mahasiswa untuk merdeka belajar, dengan belajar dari berbagai pihak/aktor yang terlibat, dalam setting pembelajaran langsung di lapangan (case-based learning) perkotaan. Keikutsertaan mahasiswa dalam skema riset dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan menjadi media pembelajaran dan bagi mahasiswa dalam kontribusinya pada lingkungan perkotaan.


Prodi Arsitektur FPTK UPI bekerja sama dengan Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari dan Pemerintah Kota Bandung melakukan pengabdian kepada masyarakat, utamanya pada komunitas masyarakat di perkotaan Kota Bandung. Pembelajaran yang mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat, alam, lingkungan, dan dunia nyata membangun motivasi pada mahasiswa dan menjadi bekal bagi mereka untuk membawa semangat keberlanjutan (sustainability) dalam praktik arsitektur. Pembelajaran di lapangan mengasah intuisi/empati mahasiswa sebagai agen perubahan di masa mendatang (agent of change) dan inovator muda (youth innovators) di lokasi tempat pengalaman lapangan di tiga kelurahan di Kota Bandung. Dalam tahap ini terdapat 24 mahasiswa yang dilibatkan di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Sukamiskin, Kelurahan, Ledeng, dan Kelurahan Gumuruh.

Setelah program pembelajaran di lapangan, kemudian dipilih enam mahasiswa yang mampu mewakili keseluruhan untuk melanjutkan program magang di konsultan arsitektur bertaraf internasional, yaitu PT Studio RLA untuk mematangkan hasil program lapangan menjadi perancangan arsitektur yang mampu menjawab kebutuhan dan memberdayakan masyarakat. Beberapa tahapan telah diikuti dalam proses magang ini, diantaranya tahap orientasi, tahap analisis perancangan "visioning design, tahap conceptual design, tahap preliminary design". Produk yang dihasilkan dari proses magang ini kemudian dipresentasikan ke Walikota Bandung sebagai laporan rangkaian proses yang telah dilalui.

Plt Walikota Bandung menyambut baik kegiatan ini dan beliau yakin bahwa kegiatan ini mendukung prinsip gotong royong di Kota Bandung dengan banyak pihak yang terlibat dalam pemberdayaan sosial, lingkungan dan ekonomi. Dengan adanya program ini dapat menjadi contoh dalam program partisipatif lainnya. Dalam respon yang diberikan, pemerintah Kota Bandung komitmen dalam penyelesaian program ini agar terealisasi dan teraktivasi. Pendanaan yang dibutuhkan akan diupayakan oleh pemerintah daerah sesegera mungkin. (Kontributor: Aldissain Jurizat)