FPTK UPI Selenggarakan Workshop Sosialisasi Implementasi SIKD

18 June, 2019
37

Bandung, UPI

Sebanyak 20 tenaga kependidikan dari unit kerja pimpinan, antar sub bagian, Departemen dan Prodi di lingkungan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengikuti Workshop Sosialisasi Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) pada Senin (17/06/2019) di Lab Komputer Teknik Sipil, Lt. 2, FPTK UPI Bandung, Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154. Kegiatan ini menghadirkan 2 orang pemateri, Rachmat, S.Pd.I. dan Maman Firmansyah, S.E, keduanya merupakan Arsiparis dan Operator SIKD FPTK UPI.

Menurut Kepala Bagian Tata Usaha FPTK UPI, H. Yuda Sukmawan, S.Sos., M.Pd.., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Workshop Sosialisasi Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) ini merupakan tindak lanjut kegiatan Workshop Arsip Elektronik yang diikuti oleh para pimpinan unit kerja, Kabag. Tata Usaha dan Para Kasubbag. Diharapkan,  bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan kearsipan berbasis IT,” ungkapnya.

Ditambahkannya,”UPI menghendaki sistem persuratan mulai bulan Juli 2019 nanti sudah menggunakan SIKD, meskipun tidak dapat dihindari sistem manual masih mendampingi bila diperlukan, dengan SIKD ini bukan berarti menambah panjang jalur birokrasi, tetapi banyak keuntungan bila sistem ini sudah establish, diantaranya semua dokumen tentang persuratan akan tercatat, dan mudah dikendalikan, bila diperlukan akan dengan cepat ditemukan, pencipta arsip akan dengan mudah mengetahui posisi surat yang dibuat sudah sampai mana, dan banyak lagi keuntungan yang bisa diperoleh, memang untuk memulainya seakan kita dibuat ribet, seolah-olah menambah pekerjaan baru, tapi itulah sistem, pertamanya saja kita harus tahan banting, untuk mewujudkan sistem ini, dan nanti kedepannya akan terbiasa dengan sistem itu. Sesungguhnya kedepan sistem itu menghendaki kebijaksanaan aturan beralih menjadi disiplin dalam kebijakan, artinya pimpinan tidak lagi melenturkan aturan dengan kebijaksanaannya, tetapi lebih mendisiplinkan pegawai dengan aturan yang ada.”