Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah, S.Pd., M.Si: Dosen itu bukanlah Guru yang mengajar di Perguruan Tinggi, Dosen adalah cendekiawan, harus menjadi ilmuwan

14 May, 2020
28

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Dosen Muda secara daring dengan tema Merintis Kepakaran Dosen (14/05). Narasumber terdiri dari Prof. Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si., Prof. Dr. Ida Hamidah, M.Si., dan Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah, S.Pd., M.Si. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 Dosen Muda di lingkungan FPTK UPI. Kegiatan berlangsung mulai pukul 13.00 WIB. Kegiatan dibuka oleh H. Yuda Sukmawan, S.Sos., M.Pd., sebagai moderator dan Saifurrahman Iman Pratomo, S.Si., sebagai

Kegiatan ini merupakan kegiatan ketiga kalinya selama masa Pandemi COVID-19. Pematerian dipaparkan oleh  Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si dengan mempresentasikan beberapa slide.  Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si mengucapkan syukur Alhamdulilah masih konsisten menjaga program kita terkait diskusi segala sesuatu terkait dengan upaya performance sebagai dosen supaya optimal dalam menjalaninya, kali ini adalah pertemuan ketiga, alhamdulilah masih konsisten, masih on schedule, mungkin karena ada di rumah manfaatnya bisa fokus, banyak waktu diskusi dan betul bahwa para Dosen Muda, khususnya Calon Dosen Tetap UPI adalah pendatang baru di keluarga FPTK, harapan orang tua menjadi generasi pendorong agar FPTK bisa lari cepat, bahkan mungkin harapan kita semua menjadi Fakultas yang paling leading dalam segala hal di UPI, ujung tombaknya para Dosen Muda. Alhamdulilah baru tahun ini konsisten mengadakan pembinaan dan mudah-mudahan terlihat dampaknya. 

Selanjutnya ia mengatakan harapannya, para Dosen muda banyak berdiskusi, keluarkan keluh kesah terkait pilihan profesi dosen, dengan adanya dialog seperti ini para dosen muda diharapkan mendapat pencerahan, dalam hal ini bukan berarti saya sudah sukses menjadi Dosen, sudah sukses menjadi pendidik, tapi hanya ingin berbagi pengalaman, mudah-mudahan hal-hal negatif yang saya pernah alami ketika berkarir bisa dihindari, pengalaman-pengalaman yang membuat saya tidak produktif bisa dihindari oleh bapak/ibu. Pengalaman yang saya share tidak melulu pengalaman indah dalam berkarir saya sebagai dosen, pas tahun ini menginjak ke 20 tahun, ingin berbagi on the track merintis karir, merintis kepakaran sehingga tercapai ujung karir seorang dosen yakni Guru Besar.

Ia menambahkan bahwa pilihan kita memilih profesi sebagai dosen, bisa dibilang Dosen adalah profesi unik, sebuah jenis pekerjaan dalam kategori profesional, maka jabatannya pun adalah jabatan fungsional mulai dari asisten ahli, lektor, lektor kepala (Associate Profesor), dan capaian tertingginya adalah Guru Besar (Profesor). Bahwa jenjang karir yang akan dilewati para Dosen muda itu mulus, atau mungkin saja terjal dan berliku, atau mungkin juga tidak sampai. Harapan kami bagi Dosen muda FPTK semua melalui jalan yang mulus, tidak ada hambatan dalam pencapaian karir tertinggi. 

Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah mengatakan bahwa berkarir menjadi dosen di Perguruan Tinggi itu cukup mengasyikan, cukup menantang, tidak membosankan, jadi Dosen itu bervariasi pekerjaannya, bisa melakukan riset, bisa mengikuti seminar, bisa melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, bisa sebagai narasumber. Menjadi Dosen ibarat seorang pemain sepak bola,semakin dia produktif, semakin terlihat oleh publik, semakin banyak menghasilkan gol, pandai dalam bertahan tentu nanti akan mendapatkan rekognisi yang baik dan berdampak pada kesejahteraannya. Kita akan terekognisi oleh publik, mendapatkan kepercayaan dari lingkungan kita, jika terlihat kepakarannya. 

Menurut saya Dosen itu bukanlah guru yang mengajar di Perguruan Tinggi, kita adalah cendekiawan, harus menjadi ilmuwan. Tupoksi pekerjaannya dipandu oleh Tri Darma Perguruan Tinggi, melaksanakan pengajaran, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM). Dosen tidak produktif karena hanya sibuk mengajar saja, jangan pernah bermimpi untuk mengejar kesejahteraan dengan mengajar di berbagai tempat lain. Salary tidak sebanding dengan tingkat keletihannya, dengan optimal bekerja di kampus, banyak mendapatkan dana-dana riset, banyak melakukan publikasi dan berdampak pada insentif yang diperoleh, banyak melakukan kegiatan di Universitas. Saya adalah seorang dosen, dan masyarakat harus merekognisi kepakaran kita. Masyarakat harus mengenal sebagai pakar, Bapak/Ibu yang masih S2 melanjutkan ke S3 harus memantapkan bidang keilmuan di S3 menjadi jembatan/menghantarkan kita menjadi seorang pakar, jauhi kesan asal sekolah, asal dapat beasiswa dan ada lembaga yang menerima, hal itu harus didesain dari sekarang.


Menurut Prof. Dr. Ade Gafar Abdullah tanggung jawab seorang Dosen adalah:

a. Menyampaikan kuliah/ceramah/tutorial

b. Mendesain, menyiapkan dan mengembangkan bahan ajar

c. Menerapkan metode pembelajaran baru

d. Riset dan publikasi ilmiah

e. Memberikan penilaian pada mahasiswa

f. Menjadwal kuliah dan ujian

g. Membimbing mahasiswa S1, S2, dan S3

h. Melaksanakan penelitian di grup riset/individu

i. Mensupport mahasiswa untuk studi lanjut

j. Mencari project untuk kesejahteraan Departemen/Kelompok Bidang Keahlian (KBK)

k. Mengerjakan tugas administrasi

l. Berkontribusi pada konferensi dan seminar

m. Menjalin networking dengan lembaga Luar Negeri/Dalam Negeri

n. Berperan aktif dalam kegiatan capacity building


Ditambahkannya bahwa skills yang harus dimiliki oleh seorang Dosen yakni:

a. Ahli dalam kepakarannya (perlu dirintis sejak dini)

b. Antusias terhadap bidang penelitian spesialisnya, dan memiliki kemampuan untuk menyampaikan kepada siswa dan kolega

c. Mampu menerbitkan buku dan jurnal ilmiah, sebagai sarana public untuk memvalidasi kepakaran kita

d. Memiliki kapasitas untuk memiliki gagasan orisinal, untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas

e. Memiliki kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan

f. Memiliki kemampuan untuk membangun jejaring

g. Memiliki kemampuan mengatur beban kerja

h. Memiliki motivasi untuk berprestasi

i. Memiliki kemampuan bekerja mandiri

j. Memiliki pendekatan yang fleksibel untuk bekerja

k. Memiliki kemampuan IT

l. Memiliki kemampuan bekerjsama dalam tin

Tambahnya untuk menunjukkan hal itu semua dosen dituntut memiliki CV yang menarik atau membuat portofolio untuk menunjukkan eksistensi sebagai dosen yang memiliki kepakaran di bidangnya. (YR/MKT)