FPTK UPI Selenggarakan Workshop Penyusunan Proposal Pembukaan Progam Studi (Magister Arsitektur, Program Profesi Arsitek, Program Profesi Insinyur)

17 May, 2019
37

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd mengungkapkan bahwa beliau mengapresiasi perihal pembukaan Program Studi Magister Arsitektur, Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek, Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur untuk kepentingan pengembangan UPI kedepan, program ini juga bersinergi dengan program Asian Develompent Bank (ADB) dalam upaya mewujudkan Center of Excellence (CoE) guru teknik dan vokasi.

Sedangkan Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Prof. Dr. Mokh. Syaom Barliana, M.Pd., M.T. mengungkapkan bahwa pembukaan program studi adalah untuk memberikan layanan kepada para alumni FPTK dalam menyiapkan diri memasuki dunia kerja yang jumlahnya sangat banyak.

Demikian pernyataan keduanya disampaikan dalam acara Workshop Penyusunan Proposal Pembukaan Progam Studi (Magister Arsitektur, Program Profesi Arsitek, Program Profesi Insinyur) di Grand Tjokro Bandung, Jalan Cihampelas no 211-217 (16/5).

Workshop rancangan proposal pengajuan Program Studi Magister Arsitektur dan Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek (PPArs), berlangsung di ruang Tulip 2 Grand Hotel Tjokro dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir pada jam 17.00. Diskusi dilaksanakan oleh semua tim penyusun untuk memberikan masukan, penguatan pada draf proposal yang sudah dibuat. Rancangan kedua program studi yang akan dibuka oleh Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan program strategis mengantisipasi dan menjawab tantangan kebutuhan pasar akan tenaga profesional di bidang arsitektur baik melalui pendidikan profesi maupun program magister. Pengajuan kedua prodi ini tentu harus diperkuat oleh potensi yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sumber daya material, sarana dan prasarana, untuk itu segala pertimbangan dan konsekuensi dari rancangan program ini menjadi pertimbangan tim.

Proposal ditargetkan akan diselesaikan pada dua bulan ke depan, yang kemudian akan diajukan ke Universitas. Proposal didasarkan pada pedoman yang berlaku, analisis kebutuhan dan analisis situasi yang secara komprehensif dalam penyusunannya.

Proposal Pendirian Program Profesi Arstektur (PPArs) pada dasarnya dilatarbelakangi secara umum oleh kondisi eksternal dan kondisi internal yang ada. Dari kondisi eksternal kepentingan pendiriannya dilatarbelakangi oleh: kesepakatan dunia internasional (UIA) dan Konvensi Standar Kompetensi Arsitek Profesional (Depnaker RI, 1998). IAI mensyaratkan perlunya sebuah Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) selama 2 (dua) semester sebagai bagian dari proses seseorang mendapatkan sertifikasi keahlian di bidang arsitektur. Selain itu, akibat terjadinya globalisasi dan diberlakukannya perdagangan bebas di tingkat ASEAN Free Trade Area AFTA-2000, dan  Asia Pasifik Asia Pacific Economic Coorporation (APEC-2010), serta World Trade Organization (WTO-2020). Sementara latar belakang internal yakni adanya akreditasi Prodi S1 Arsitektur yang sudah bernilai A dan adanya peningkatan jumlah pendaftar program magister pada setiap tahunnya selain untuk memenuhi kebutuhan dari faktor eksternal di atas.

Pada intinya terdapat beberapa catatan dari workshop PPArs yakni: (1). Visi dan misi disesuaikan dengan kebutuhan output tenaga ahli setelah lulus PPArs dan disesuaikan pula dengan karakter UPI dan FPTK. (2). Dibutuhkan adanya tambahan dosen dan minimal 6 tenaga kependidikan untuk dapat terjadi pendirian dan keberlangsungannya, (3). Diperlukan pengembangan dan perlengkapan sarana dan prasarana dan termasuk kerjasama dengan asosiasi dan juga LSP, (4). Diperlukan pengurusan sertifikasi SKA Madya IAI untuk beberapa personil dosen-dosen yang ada untuk menunjang proposal tersebut karena ada batasan mengenai jumlah ahli tersertifikasi, (5). Diperlukan penyesuaian kurikulum dengan penambahan mata kuliah-mata kuliah kontemporer seperti: Pedagogi dan Arsitektur, Ekonomi Teknik Lanjut, BIM dan lain sebagainya, hal ini masih dalam kajian lanjut, (6). Agenda revisi proposal dan adaptasi program diagendakan dalam 2 bulan selenjutnya ke depan sampai dengan pertengahan bulan Juli 2019.

Penyusunan proposal pengajuan Program Studi Program Profesi Insinyur ini dinisiasi oleh para Dosen di lingkungan FPTK UPI. Diskusi dilaksanakan oleh semua tim, para Ketua dan Sekretaris Departemen serta Ketua prodi dilingkungan FPTK UPI. Beberapa pokok bahasan yang didiskusikan diantaranya yaitu target peserta yang akan mengikuti program studi insinyur, penyiapan sumber daya guna mendukung terbentuknya prodi, kualifikasi calon pengajar, capaian pembelajaran dan karakteristik dari Program Studi Program Profesi Insinyur. Selain itu, diskusikan yang dilakukan membahas juga landasan awal yang diambil dalam pendirian prodi dan juga pemenuhan persyaratan minimum pendirian prodi. Pertanyaan dan tanggapan yang diberikan oleh para peserta workshop menjadi masukan dan bahan perhatian untuk tim penyusun proposal. Selanjutnya, program yang akan dilaksanakan setelah workshop ini yaitu merevisi isi dari proposal dengan mempertimbangkan masukan dan tanggapan yang diberikan dari para peserta dengan menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada saat ini. Proposal final yang akan dibuat merupakan hasil dari perumusan yang didasarkan pada karakteristik dan kondisi UPI yang mengacu pada pedoman perundang-undangan yang berlaku, serta analisis kebutuhan yang disusun dan disajikan secara detail dan komprehensif. Proposal pengajuan Program Studi Program Profesi Insinyur ini ditargetkan akan diajukan pada pertengahan bulan Juni 2019 dengan terlebih dahulu ditelaah oleh setiap prodi di lingkungan FPTK UPI.