Prodi Teknik Logistik FPTK UPI Selenggarakan Kuliah Umum “Procurement 4.0: Optimalisasi Teknologi dan Informasi pada procurement.”

08 December, 2022
82

Memasuki era Internet of things (IoT), pengadaan barang/jasa kemudian bertransformasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Teknologi informasi yang berkembang dengan cepat memberi pengaruh kesibukan pasar serta pola bisnis. Semua pekerjaan yang dijalankan akan sangat mudah terbantu oleh digital, atau dapat dikatakan sekarang ini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Revolusi industri 4.0 yaitu perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang, memanfaatkan mesin sebagai energi pemrakarsa dan pemroses. Revolusi industri ini hadir untuk menjawab persoalan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka saat ini diterapkan juga sistem e-procurement, yang mana dibuat untuk lebih mengefisiensi proses procurement. Pada dasarnya, procurement adalah suatu bentuk kegiatan yang dikerjakan oleh suatu perusahaan atau beberapa perusahaan untuk membeli bahan baku, mesin produksi, bahan bangunan, dan lain-lain.

Procurement atau biasa disebut dengan pengadaan adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu pihak perusahaan dalam memperoleh barang atau jasa yang sesuai dengan keperluan dan kebutuhannya secara menyeluruh dengan memperhatikan kualitas, kuantitas, lokasi, waktu, dan pastinya juga biaya yang semurah mungkin. Selain itu tujuan yang lainnya adalah agar perusahan dapat menekan biaya keluar seminimal mungkin dengan mendapatkan barang dan jasa semaksimal mungkin. Oleh karena itu, proses procurement adalah salah satu metode yang tepat untuk memperoleh keuntungan yang besar. Upaya memperoleh barang dan jasa dengan proses procurement akan mencakup berbagai proses yang harus dilakukan. E-Procurement adalah suatu proses pengadaan produk barang atau jasa yang dilakukan secara elektronik dan difasilitasi oleh perangkat lunak atau website dengan koneksi internet. Pada umumnya proses ini dimulai dari pelelangan umum, kemudian prakualifikasi dan proses sourcing secara digital dengan memanfaatkan modul yang sudah berbasis website. Bila diartikan, e-procurement ialah metode pengadaan barang dan jasa yang memanfaatkan teknologi elektronik seperti dunia online dan jaringan komputer. Karena semua pelaksanaannya dikerjakan secara digital, metode ini bisa menyederhanakan tahapan pengadaan secara manual atau procurement yang biasanya rumit dan menyita banyak waktu.

Pada kuliah umum kali ini diikuti oleh peserta dari mahasiswa prodi Teknik Logistik angkatan 2021, dan 2022 dengan total 89 peserta. Pemateri, yaitu Bapak Katri Iskandar sukses mempresentasikan materi mengenai Procurement 4.0 dan dapat dapat memberikan sebuah studi kasus luar biasa yang menjadi sebuah masukan bagi para peserta di kuliah umum ini. Pada sesi pematerian narasumber mengisi pematerian mengenai tantangan dalam pengadaan, peran pengadaan dalam penciptaan value, Modernisasi Pengadaan, Teknologi Pengadaan, dan Transformasi Digital, Procurement 4.0, dan Case Study. peran pengadaan sendiri, beliau mengutarakan bahwa peran fungsi pengadaan telah bergeser kepada bagaimana memanfaatkan peluang dalam penciptaan nilai tambah yang tidak hanya berfokus pada penurunan harga ataupun ketersediaan barang/jasa semata. Value beyond savings. Dampak dari penciptaan nilai pengadaan yang komprehensif tersebut adalah peningkatan kepuasan pengguna barang/jasa dan peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Narasumber juga mengutip fakta bahwa "84% of Digital Transformation Processes Do Not Succeed The reason: Trying to fit new digital applications into old structures and outdated processes". Setelah pematerian selesai banyak mahasiswa yang antusias untuk bertanya mengenai penjelasan yang berkaitan dengan topik kuliah umum.. Diharapkan para peserta dapat lebih memahami bagaimana menentukan, merencanakan procurement berdasarkan studi kasus yang telah diberikan narasumber. (Kontributor : Vina Dwiyanti)