Rizki Dwi Purnomo yang lebih dikenal akrab dengan panggilan Purnomo (23) tak menyia-nyiakan waktu studinya hingga akhirnya berhasil dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Prodi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Dia pun meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,84.
Anak kedua dari empat bersaudara dan merupakan anak lelaki tertua ini lahir dari keluarga sederhana dari pasangan Ayah yang lulusan SMP dan Ibu yang lulusan SD. "Saya ini sedari kecil sudah terbiasa berjualan di pasar membantu orang tuanya berdagang di toko kelontong miliki keluarganya, "kenang Purnomo.
"Walau begitu saya sadar akan pentingnya pendidikan agar kelak ia dapat membebaskan orang tuanya dari beban yang selama ini mereka pikul. Orang tuanya pun selalu mendukung pendidikan anak-anaknya. Hal inilah yang memotivasi ia untuk belajar lebih giat dan berusaha agar dapat menaikan derajat dan membanggakan kedua orang tuanya,"ujar Purnomo.
Purnomo mendapat kesempatan melanjutkan studi pada Prodi Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI melalui jalur SNMPTN Tahun 2016. Kesempatan ini tentunya ia maksimalkan untuk belajar seluas-seluasnya dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Hal itu ia wujudkan dengan banyaknya kegiatan yang ia ikuti, baik kegiatan akademis maupun non akademis.
Selama perkuliahan, Purnomo
aktif diberbagai organisasi, pertama sebagai Kepala Departemen Penelitian dan Penalaran UKM LEPPIM UPI (Lembaga Penelitian dan
Pengkajian Intelektual Mahasiswa) pada periode jabatan 2019- 2020. Kedua, sebagai Chairman (Ketua) di IEEE (Institute
of Electrical and Electronics Engieering) Student Branch UPI dengan periode jabatan 2019-2020. "Dari kedua organisasi tersebut saya belajar banyak mengenai
leadership, soft skill, manajemen waktu, manajemen organisisasi, dan
tentunya minat dalam penelitian dan karya tulis ilmiah, "katanya.
Berbagai kejuaraan yang pernah diikutinya terdiri dari: Pada tahun 2018, Purnomo menjadi Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional pada gelaran INSTINCT 2018 yang diselenggarakan oleh Universitas Riau. Tahun 2019, juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam gelaran Soedirman Scientific Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman. Masih pada tahun yang sama, ia bersama kelompok PHBD UKM LEPPIM UPI mendapat hibah dari Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Hal itu membuatnya menjadi salah satu mahasiswa yang mendapat undangan dari Unveristas Pendidikan Indonesia dalam acara UPI Student Achievement Award.
Di bidang akademik, pada tahun 2019 Purnomo mendapat kesempatan untuk menjadi asisten peneliti yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Mulyanti, M.Si. Lalu ia juga menjadi asisten dosen Fisika1 dan Fisika 2 yang diampu oleh Prof. Dr. Budi Mulyanti,M.Si. Pada tahun 2019 juga atas rekomendasi dari Prof. Dr. Budi Mulyanti, M.Si, Purnomo mendapat kesempatan untuk melakukan fellowship dan Conference di Malaysia. Fellowship dilaksanakan di Institute of Microengineering and Nanoelectronics selama 1 bulan. Ia juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiahnya pada International Research Engineering Conference yang diselenggarakan di Taylor University Malaysia. Dari hasil fellowship tersebut beberapa karya ilmiah telah berhasil dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding international. Tahun 2020, di masa pandemi COVID-19 ia menjadi salah satu relawan dan dipercaya menjadi salah satu tim pengembang di Divisi Research and Development pada pengembangan (Vent-I ) Ventilator Indonesia sebagai ventilator darurat di masa pandemi COVID-19 bersama 3 mahasiswa UPI lainnya.
"Allah dulu, Allah lagi, Allah terus" merupakan motto hidupnya. "Jika setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan niat beribadah, maka dengan bersungguh-sungguhlah kita dapat mendapatkan ridho-Nya. Begitulah niat yang selalu saya jaga dalam berusaha menyelesaikan setiap pekerjaan,"kata Purnomo.
"Rezeki memang sudah ada yang mengatur, hasil pun terkadang biasa saja mengkhianati usaha, namun rezeki kadang datang dari tempat yang tidak diduga. Selama kita percaya, mau berusaha, dan terus berdoa, Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk hambanya. Keyakinan kuat seperti itu yang membuat saya terus berusaha walaupun banyak kegagalan yang pernah saya alami,"tutup Purnomo.