FPTK UPI Selenggarakan Pengajian Bulanan

13 May, 2019
51

Alhamdulilah menyongsong Bulan Ramadhan ini FPTK UPI menyelenggarakan kembali pengajian bulanan, sebagai penguatan diri menyiapkan menghadapi Ramadhan dengan harapan derajat ketakwaan bisa tercapai dan menjadi Ramadhan yang sempurna serta kinerja pelayanan tidak menurun.

Sambutan tersebut dikemukakan oleh Dr. Dedy Suryadi, S.Pd., M.Pd., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPTK UPI pada Jum’at (3/5) pagi bertempat di Ruang Auditorium Lantai IV, FPTK UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154.

Acara pengajian diawali dengan pembacaan Al-Quran surat Ar-Rahman  ayat 1 - 16, yang dibacakan oleh Muhammad Rafi. Selanjutnya pengajian bulanan diisi dengan pemberian ceramah oleh Acep Taufik Ismail, S.Pd., dengan tema Memaknai Perjalanan Hidup untuk Meraih Ibadah Ramadhan Yang Berkualitas.

Isi ceramah:

Orang yang paling baik adalah bukan yang paling tahu kalau tahajud itu baik, tetapi orang yang paling baik adalah orang yang mengerjakan shalat tahajud itu. Orang yang paling baik adalah bukan anak yang paling tahu kalau memuliakan orang tua itu baik, tetapi orang yang paling baik adalah anak yang memuliakan orang tua. Orang yang paling baik adalah bukan suami yang paling tahu kalau membuat bahagia istri itu baik, tetapi orang yang paling baik adalah suami yang membahagiakan istrinya.

QS. Al-A'raf :175

watlu 'alaihim naba`alla?? ?tain?hu ?y?tin? fansalakha min-h? fa atba'ahusy-syai??nu fa k?na minal-g?w?n

Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.

QS. Al-Jasiyah : 23

a fa ra`aita manittakha?a il?hah? haw?hu wa a?allahull?hu 'al? 'ilmiw wa khatama 'al? sam'ih? wa qalbih? wa ja'ala 'al? ba?arih? gisy?wah, fa may yahd?hi mim ba'dill?h, a fa l? ta?akkar?n

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?.

Dalam kedua surat diatas dijelaskan bahwa banyak yang mengaji, kemudian meninggalkan yang mereka kaji. Barang siapa masih dikuasai hawa nafsu, maka Allah akan sesatkan, contohnya membaca Al-Quran dan Tahajud itu baik, tapi tetap tidak dilakukan karena hawa nafsu.

Seluruh yang berkaitan dengan kehidupan, akan diminitai pertanggungjawabannya. Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal daging, jika buruk daging itu, maka buruk amalnya. Sesungguhnya orang mukmin apabila melakukan suatu dosa terbentuklah bintik hitam didalam hatinya. Apabila dia bertaubat, kemudian menghentikan dosa-dosanya dan beristigfar, bersihlah daripada bintik hitam itu, dan apabila dia terus melakukan dosa, bertambahlah bintik hitam pada hatinya sehingga tertutuplah bintik hitam itu.

Jika tidak memaknai perjalan hidup, maka akan hilang nilai kehidupan. Carilah kebahagiaan dunia dengan mencari kebahagiaan akhirat, yaitu jalannya orang-orang yang telah Allah berikan nikmat. Allah berikan kebahagiaan kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya. Seperti dijelaskan dalam:

QS. Al-Qasas : 77

inna q?r?na k?na ming qaumi m?s? fa bag? 'alaihim wa ?tain?hu minal-kun?zi m? inna maf?ti?ah? latan?`u bil-'u?bati ulil-quwwati i? q?la lah? qaumuh? l? tafra? innall?ha l? yu?ibbul-fari??n

Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.”

Urgensi mengingat kematian terdapat dalam:

QS. Al-Jumuah:8

qul innal-mautalla?? tafirr?na min-hu fa innah? mul?q?kum ?umma turadd?na il? ?limil-gaibi wasy-syah?dati fa yunabbi`ukum bim? kuntum tamal?n

Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, sebagaimana dijelaskan dalam:

QS Maryam : 72

Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.