FPTK UPI Akan menyelenggarakan VOCAFEST (Vocational Festival)

17 April, 2018
39
Latar Belakang

Revolusi Industri generasi ke-4 ini. merupakan salah satu current issue yang sedang banyak dibahas oleh berbagai pihak. Revolusi generasi ke-4 ditandai oleh otomasi dan ekonomi digital. Perkembangan super computer. robot. artificial intelligence. dan modifikasi genetik yang dapat mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja. yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia. tapi pada mesin.

Karakteristik revolusi industri tahap empat ini adalah pada kecepatannya dan proses ini hampir terjadi di setiap negara yang sudah melakukan transformasi pada taraf produksi. Dengan perubahan yang sangat cepat. Indonesia harus siap dengan kejutan-kejutan akibat revolusi industri ke-4 ini. Akan ada perubahan ekspektasi konsumen yang harus diimbangi dengan inovasi. perbaikan produk. dan jasa. Antisipasi dari pemerintah adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

Perguruan tinggi sebagai salah satu pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga kerja berkualitas berkewajiban untuk dapat meningkatkan pembelajaran serta melakukan inovasi diberbagai bidang guna menjawab tantangan revolusi generasi ke-4. Menghadapi era ini. sumber daya manusia yang dibutuhkan harus memiliki soft skill seperti kreatif. inovatif. dan kompetitif. Selain itu kecakapan dalan bidang teknologi informasi dan kewirausahaan merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki dalam menghadapi era digital.

Pendidikan kejuruan (vokasi) adalah program keahlian pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional dalam menerapkan. mengembangkan. dan menyebarluaskan teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Pendidikan vokasi menganut sistem terbuka (multi-entry-exit system) dan multimakna (berorientasi pada pembudayaan. pemberdayaan. pembentukan watak. dan kepribadian. serta berbagai kecakapan hidup life skill. Pendidikan vokasi berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja. Model Pendidikan ini merupakan pendidikan keahlian terapan yang diselenggarakan di perguruan tinggi berbentuk Akademik. Politeknik. Sekolah Tinggi. Institut dan Universitas. Standar nasional pendidikan vokasi dikembangkan berdasarkan standar kompetensi nasional danatau internasional.

Perkembangan pendidikan vokasi harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan dunia industri dan dunia usaha. Hal ini menuntut perubahan dan perkembangan pendidikan kejuruan dari berbagai aspek. baik aspek prasarana. sarana. teknologi. kurikulum. maupun kompetensi gurunya. Guru sebagai salah satu pemegang kunci keberhasilan pendidikan. tidak semuanya mampu mengembangkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan terkini. Salah satu dampak yang bisa ditimbulkan adalah kualitas lulusan SMK yang bersifat siap latih. belum siap kerja. dengan daya adaptabilitas yang relatif rendah. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus. dapat berdampak pada kondisi ketenagakerjaan Indonesia yang akan semakin terpuruk. terlebih di era revolusi generasi ke-4 sekarang ini. di mana digitalisasi dan otomatisasi diterapkan di segala bidang kehidupan.

Antisipasi untuk permasalahan tersebut sangat diperlukan guna menghadapi masifnya tenaga kerja ahli dari luar negeri. Belum lagi hadirnya robot-robot yang memiliki kecerdasan buatan yang dapat menggantikan beberapa jenis pekerjaan manusia. Untuk menyikapi hal itu. inovasi dan investasi dalam pendidikan kejuruan perlu menjadi prioritas. Demikian pula Lembaga Pendidikan Tenaga Kejuruan (LPTK) penghasil guru kejuruan. Sistem serta program pendidikan kejuruan perlu disesuaikan agar relevan dengan revolusi generasi ke-4. baik dari segi kurikulum. media pembelajaran. sarana prasarana dan alat untuk menunjang keberlangsungan sistem pendidikan tersebut.

Untuk meminimalisir jumlah pengangguran di Indonesia. sudah saatnya para siswa SMK dan mahasiswa dibekali kemampuan lain untuk membuka usaha sendiri yang berlandaskan pada jurusan yang sesuai dengan jurusan yang sedang ditempuh saat ini. Salah satu solusi untuk meminimalisir jumlah pengangguran dengan memberikan ilmu dan pelatihan mengenai technopreneurship dimana saat ini kita semua sedang bersaing pada era digital. maka dari itu Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Univeritas Pendidikan Indonesia akan menyelenggarakan VOCAFEST (Vocational Festival) untuk memfasilitasi dalam pemanfaatan teknologi digital untuk membuka peluang usaha di Indonesia serta memberi kesempatan pada siswa SMK untuk melatih keterampilan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

NAMA KEGIATAN

VOCAFEST (Vocational Festival

TEMA KEGIATAN

“Tantangan Pendidikan Vokasi Menghadapi Revolusi Generasi ke-4”

TUJUAN
  1. Menambah wawasan mahasiswa dan siswa SMK dalam menghadapi revolusi generasi keempat atau era digital.
  2. Menumbuhkan kreativitas dan inovasi di bidang teknologi pada mahasiswa dan siswa SMK.
  3. Memperkenalkan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada siswa SMK dan umum.
  4. Sebagai sarana silaturahmi antara mahasiswa. praktisi. akademisi. SMK se-Bandung. dan masyarakat umum.
SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini meliputi:

  1. Siswa SMK se-Bandung Raya
  2. Guru SMK se-Bandung Raya
  3. Mahasiswa UPI dan Universitas lainnya
  4. Praktisi dan akademisi
  5. Masyarakat umum
WAKTU DAN TEPMPAT PELAKSANAAN

Hari. tanggal : Rabu. 2 Mei 2018
Waktu : Pukul 07.00 s.d 22.00 WIB
Tempat : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154

JENIS KEGIATAN

Seminar Nasional

Seminar ini bertujuan untuk memberikan wacana kepada guru SMK. mahasiswa dan masyarakat umum tentang pentingnya membaca peluang usaha dan memanfaatkan teknologi dalam menghadapi revolusi generasi ke-4. Tema yang diusung dalam seminar kali ini adalah “Technopreneur Menghadapi Revolusi Generasi ke-4”.

Pembicara pada seminar nasional ini adalah:

  1. rer. nat. AB. Susanto. M.Sc. (Deputy Director ACTTDC (ASEAN-China Teacher Training and Development Center).
  2. H. Imam Rukman Martadiputra. S.Sos. S.Pd. MBA (Ketua Ikatan Alumni FPTK UPI).
Vocational Skill Challenge (VSC)

Vocational Skill Challenge (VSC) kegiatan kompetisi antar siswa SMK dengan kompetensi tanding sesuai dengan jurusan yang ada di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. VSC-VOCAFEST akan menyelenggarakan lima kompetisi. yaitu:

  1. Artocarfus Competition : Cipta Boga Olahan Pangan Berbahan Dasar Sukun
  2. Kompetisi Teknologi Tepat Guna
  3. Kompetisi Pembuatan Lampu LED
  4. Kompetisi Desain Furnitur : Design Furnitur Berbasis Teknologi
  5. Kompetisi Draping Pakaian
Pameran Karya Mahasiswa dan Bazar

Pameran karya mahasiswa merupakan sarana untuk menampilkan hasil karya mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Adanya pameran ini dimaksudkan untuk memperkenalkan Departemen dan Program Studi yang ada di FPTK UPI kepada masyarakat umum khususnya siswa SMK. Adapun bazar yang akan dilaksanakan bertujuan untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat umum.

Pagelaran Musik

Pegelaran musik merupakan salah satu rangkaian acara Voca Fest 2018 yang dapat menjadi ajang apresiasi bakat bagi mahasiswa FPTK UPI. Selain menampilkan bakat mahasiswa. pagelaran musik juga dilengkapi dengan talkshow yang akan memperkenalkan tiap Departemen di FPTK UPI yang diisi oleh mahasiswa-mahasiswa berprestasi di FPTK. Adanya pegelaran musik kali ini diharapkan dapat memeriahkan acara Voca Fest dan dapat menjadi ajang silaturahmi semua sivitas akademik FPTK UPI.