Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd., M.Des Menyajikan Position Paper Calon Guru Besar

24 February, 2022
40

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI) menyelenggarakan acara Position Paper Calon Guru Besar Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI, Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd., M.Des., dengan judul TRANSFORMASI RUANG:  Antara Elastisitas dan Plastisitas Ruang pada Kamis (24/2/22) di Smart Class Lantai IV FPTK UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154. Acara dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.

Sebagai salah satu cara pengusulan kenaikan jabatan fungsional dosen ke Guru Besar diantaranya calon Guru Besar untuk menyajikan makalah posisi (position paper) di hadapan para Guru Besar, dosen, dan mahasiswa di lingkungan Fakultasnya. Asep Yudi Permana optimis menjadi Calon Guru Besar. Acara position paper ini dihadiri oleh Dekan FPTK UPI, Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumber Daya FPTK, Dr. Dedy Suryadi, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPTK, Dr. Ana, M.Pd., Para Peer Group Calon Guru Besar (Prof. Dr. Sumarto, M.SIE., dari FPTK UPI, Prof. Mokh. Syaom Barliana, M.Pd., M.T., dari FPTK UPI, Prof. Dr.-Ing., Ir., Gagoek Hardiman dari UNDIP, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D dari UGM.), Kabag Tata Usaha FPTK, para Kasi di lingkungan FPTK, para Dosen di lingkungan FPTK UPI dan juga mahasiswa Arsitektur S2 FPTK UPI.


Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FPTK UPI, Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd. Dalam sambutannya, Dekan FPTK UPI menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada para peer grup menyempatkan diri mengikuti kegiatan ini, semoga moment ini menjadi pemicu bagi dosen lainnya agar lahir para Guru Besar yang baru. Suatu kebanggaan buat kami semua lahir Guru Besar yang baru, semoga pak Asep Yudi bisa memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan layak jadi Guru Besar dan para Peer Grup bisa memberikan kontribusi yang baik.

Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari Asep Yudi mengenai kiprah selama pengabdiannya di UPI dan apa saja karya yang telah ditorehkan selama ini.


"Ilmu arsitektur sudah berkembang ribuan tahun sejak manusia menciptakan lingkungan buatan sehingga  ilmu  arsitektur  telah  mengalami  masa  keemasan  perkembangan  budaya  yang  diwujudkan dalam karya, baik skala bangunan, kawasan, maupun kota. Lingkungan buatan merupakan hasil yang kompleks  dari  kehidupan  manusia  dalam  bentuk  perilaku  manusia  itu sendiri.  Di  dalamnya  manusia hidup,  baik  sebagai  pribadi  maupun  komunal  berada  di  ruang  dalam  bangunan  atau  di  ruang  luar bangunan.  Ruang  bukan  hanya  sebagai  tempat  kehidupan  manusia  berlangsung,  tetapi  juga  sebagai wadah ekologi bagi keberlangsungan kehidupan semua makhluk" buka Asep.

"Ruang,  baik  dalam  arti  sempit  sebagai  ruangan  maupun  makna  luas  sebagai  kawasan/kota, berfungsi  sebagai  wadah  dan  tempat  untuk  berinteraksi  antar masyarakat  pengguna  dan  juga  sebagai bagian dari kehidupan sosial. Oleh karena itu, riset terkait dengan ruang,  baik dalam arti sempit sebagai ruangan maupun dalam arti luas sebagai wilayah atau kota telah banyak dilakukan. Akan tetapi, hasil dari beberapa riset masih bersifat parsial dan tidak secara holistik sehingga terkait riset tentang ruang masih  sangat  terbuka.  Dengan  demikian,  pengusul  mengangkat  tema  "transformasi  ruangan  sebagai bahasan dalam position paper ini" tambah Asep.

"Position  paper ini  disusun  sebagai  salah satu  syarat  untuk  pengajuan  jabatan  fungsional  Guru Besar  bidang  Arsitektur  di  Fakultas  Pendidikan  Teknologi  dan  Kejuruan  Universitas  Pendidikan Indonesia.  Position  paper  ini  berisikan  rekam  jejak  riset  pengusul  selama  ini  terutama  pasca menyelesaikan  studi  di  Doktor  Teknik  Arsitektur  dan  Perkotaan  Fakultas  Teknik  Universitas Diponegoro. Topik riset terkonsentrasi pada kajian transformasi ruang, baik dari segi luas skala mikro, meso, maupun makro. Hasil riset tersebut sebagain besar sudah dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional,  prosiding,  serta  telah  menghasilkan  HKI  (hak  cipta).  Semoga  hasil  riset  ini  bisa memberikan  'setitik'  kontribusi  bagi  pengembangan  ilmu  arsitektur  dan  sebagai  usaha  untuk menciptakan  daya  tarik  bagi  arsitek  dan  ilmu  lain  dalam  bekerja  sama  secara  multi disiplin  dalam menangani masalah-masalah perkotaan di Indonesia yang sangat kaya akan warisan budaya dan setiap daerahnya memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri."tutup Asep