Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI Gelar FGD Potensi Kolaborasi Riset dengan kampus QS WUR Top 100

10 December, 2023
71

Pada tanggal 2 November 2023, sebuah pertemuan diadakan untuk membahas berbagai topik terkait kolaborasi antara University of Malaya (UM) dan universitas mitra di Indonesia, serta untuk berkonsultasi dengan Associate Professor Dr. Hutkemri mengenai pengembangan teknologi Virtual Reality/Augmented Reality (AR/VR) di bidang pendidikan. Pertemuan ini juga mencakup serangkaian tanya jawab tentang topik-topik tersebut. Awalnya, topik yang dibahas adalah tentang penggunaan augmented reality dalam pengajaran matematika. Di sisi lain, Associate Professor Dr. Hutkemri percaya bahwa akan lebih baik untuk memperkenalkan fakultas asalnya dan budaya kolaborasi penelitian mereka.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah pertanyaan diajukan, terutama berfokus pada berbagai aspek penelitian, pendanaan, dan peluang akademik. Hasil dari bahasan tersebut antara lain adalah:

  1. Pengusulan pendirian Pusat Penelitian baru di luar kerangka kerja yang sudah ada tidak memungkinkan mengingat visi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh dekan fakultas pendidikan UM.
  2. Semua sumber dana akan digabungkan untuk memenuhi persyaratan KPI penelitian dan inovasi, dengan insentif dan sumber daya yang ditawarkan kepada para dosen dan peneliti yang memenuhi target tersebut.
  3. Kriteria yang tepat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang sedang menempuh studi doktoral (S3) dan berminat untuk belajar di Universitas Malaya (UM) telah diselidiki. Tanggapan tersebut mengklarifikasi bahwa kriteria kelulusan untuk mahasiswa S3 mencakup publikasi karya mereka, serta persyaratan untuk mendapatkan izin dari penasihat UM untuk melanjutkan studi mereka.

Selain itu, terungkap bahwa masalah komunikasi telah terjadi dalam konteks penelitian dan kemajuan proyek antara UM dan universitas mitra di Indonesia. Keadaan ini telah menyebabkan langkah-langkah untuk memastikan bahwa kolaborasi tidak melebihi target Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan, karena melebihi standar ini dapat menempatkan beban yang tidak perlu pada UM. Selain itu, dukungan yang diberikan oleh Research Center (RC) kepada mahasiswa dan profesor untuk pengembangan barang inovatif juga menjadi topik diskusi. Bantuan ini disertai dengan insentif yang kuat untuk komersialisasi hasil penelitian di dalam industri, yang membantu mendorong perputaran uang kembali ke UM.

Selanjutnya, waktu diskusi yang tersisa digunakan sebagai sarana untuk berkonsultasi mengenai penulisan akademis dengan Associate Professor Dr. Hutkemri mengenai makalah moderator mengenai media VR untuk pendidikan. Ditemukan bahwa pembelajaran melalui Mozilla Hubs dengan menggunakan media VR sangat bergantung pada penggunaan perangkat headset VR. Untuk meningkatkan desain artikel media pendidikan dalam VR, rekomendasi yang diberikan antara lain pelibatan setidaknya tujuh orang ahli di bidang terkait untuk menguji instrumen penelitian, serta pelibatan tiga orang ahli dari bidang yang terkait dengan produk inovasi. Lebih lanjut, ditekankan bahwa pemeriksaan rinci tentang kesulitan yang menyebabkan justifikasi pemilihan Mozilla Hubs sebagai alat untuk pengembangan teknologi pendidikan harus dimasukkan ke dalam proses penelitian.

FGD kedua diselenggarakan pada tanggal 3 November 2023, membahas berbagai topik, termasuk penerapan matematika dalam budaya, kolaborasi penelitian tentang asimilasi budaya, dan bidang-bidang potensial untuk kolaborasi antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan University of Malaya (UM). Associate Professor Dr. Hutkemri mendiskusikan berbagai peluang penelitian dan publikasi. Perwakilan dari beberapa program studi di UPI memberikan umpan balik dan menyatakan ketertarikannya untuk berkolaborasi. Dr. Hutkemri menanggapi saran-saran dari para perwakilan tersebut, dan mengindikasikan bidang-bidang yang memungkinkan untuk berkolaborasi. Pembicaraan difokuskan pada dua tema utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Pada bagian pertama, aplikasi matematika dalam budaya telah diperiksa, dengan penekanan khusus pada fungsinya dalam seni dan tradisi Malaysia. Kemungkinan untuk melakukan penelitian kolaboratif tentang asimilasi budaya juga dibahas, dengan penekanan pada penyelarasan penelitian ini dengan program pendidikan dan latar belakang budaya Indonesia.
  2. Pada segmen kedua, Associate Professor Dr. Hutkemri memberikan berbagai peluang untuk penelitian dan publikasi. Beliau berjanji untuk mempercepat pengembangan perangkat lunak dan mendorong penerbitan kolaboratif. UM menyajikan jurnal lengkap untuk kolaborasi potensial. Associate Professor Dr. Hutkemri juga mempresentasikan proyek kolaborasi berjudul "Implementasi Pendekatan Pemecahan Masalah dengan Instrumen Augmented Reality Menggunakan Geogebra 3D." Panduan untuk mahasiswa dan dosen UPI yang ingin melakukan studi di UM juga dibahas.

Perwakilan dari beberapa program studi di UPI memberikan pandangan yang mendalam. Perwakilan dari program studi Teknik Elektro menyoroti penelitian mereka dalam bidang yang serupa dengan proposal Associate Professor Dr. Hutkemri dan menekankan kemungkinan untuk berkolaborasi. Sementara itu, perwakilan dari Pendidikan Tata Boga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan konsep pendidikan tentang pilihan makanan. Perwakilan dari Pendidikan Tata Busana menyampaikan pengajaran berbasis teknologi dan kemungkinan augmented reality dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Demikian pula, perwakilan dari Teknik Logistik menekankan inisiatif mereka yang mengintegrasikan media interaktif dan realitas virtual untuk pendidikan logistik. Perwakilan dari Arsitektur juga menyoroti pencapaian dalam realitas virtual dan augmented reality dalam pendidikan (SMK dan Perkuliahan) dan industri arsitektur.

Dr. Hutkemri, Associate Professor, menanggapi komentar-komentar tersebut dengan menawarkan bidang-bidang kolaborasi yang memungkinkan. Beliau menyarankan agar bidang studi yang tumpang tindih dengan Teknik Elektro diteliti bersama agar sesuai dengan kekuatan program. Dia menganjurkan untuk meminta profesor yang berorientasi pada matematika di Pendidikan Kuliner UM untuk mengurangi perhitungan kalori dengan cara yang mudah digunakan. Dia menyebutkan bahwa banyak anggota fakultas UM yang memiliki pengetahuan yang signifikan dalam Pendidikan Tata Busana. Dia mengusulkan untuk membuat proposal untuk memanfaatkan sumber daya UM untuk Teknik Logistik. Di bidang arsitektur, ia mengusulkan webinar antara UM dan UPI untuk berbagi ide dan pendekatan implementasi.

Pertemuan diakhiri dengan sesi tanya jawab di mana para peserta menanyakan tentang kemungkinan kolaborasi antara jurnal nonpendidikan dan jurnal pendidikan UM, ketersediaan profesor mode khusus di UM untuk berkolaborasi dengan program Pendidikan Tata Busana UPI, dan saran mengenai instrumen penelitian untuk mengatasi kecenderungan mahasiswa untuk mengambil jalan pintas dalam tugas proyek. (Kontributor :  Roer Eka)