Mahasiswa Teknik Sipil FPTK UPI Ikuti Lomba Adu Kuat Tekan Beton

08 March, 2017
38

Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia mengikuti Lomba Adu Kuat Tekan Beton, Makin Sedikit Semen Makin Baik, yang diadakan oleh Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Seperti dikutip dari http://www.jawapos.com/read/2017/03/06/114151/dicari-beton-ramah-lingkungan bahwa:

Beton merupakan bahan utama untuk mendirikan bangunan atau gedung bertingkat. Komposisinya rawan menimbulkan masalah lain. Salah satunya berkaitan dengan pencemaran lingkungan.

Karena itu, Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UK Petra berupaya mengurangi dampak negatif tersebut. Caranya, mengenalkan bahan-bahan ramah lingkungan sebagai komposisi pembuatan beton. Merekapun menggelar Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB). Kompetisi itu diikuti mahasiswa dari 24 kampus di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa diminta membuat campuran beton dari bahan-bahan yang disediakan panitia. Di antaranya, semen, pasir, kerikil kecil dan besar, fly ash (abu terbang), air, serta cairan superplasticizer. ”Mereka kami beri waktu satu jam untuk menyelesaikan campuran bahan beton,” ujar Hieronimus Enrico Suryo,ketua panitia LKTB, Sabtu (4/3).
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu terbagi dalam kelompok. Satu tim terdiri atas tiga orang. Jadi, dalam lomba, ada 67 tim yang bertanding. Sebelum mencampurkan bahan, mereka harus menghitung komposisi yang diperlukan. Enrico menerangkan, para peserta harus berpikir efisien. Artinya, dari segi harga, bahan-bahan yang digunakan lebih terjangkau. Selain itu, mereka perlu mempertimbangkan konsep ramah lingkungan. Misalnya, mengurangi penggunaan semen dan menggantinya dengan fly ash. Selanjutnya, panitia menyiapkan bahan-bahan sesuai permintaan peserta. Panitia juga menyiapkan dua wadah cetakan beton setinggi 30 sentimeter dengan diameter 15 sentimeter untuk masing-masing kelompok. Bahan yang sudah disediakan harus cukup untuk memenuhi dua wadah tersebut. Setelah seluruh bahan tercetak, peserta mengumpulkannya kepada panitia. Cetakan beton itu akan didiamkan satu hari. Kemudian, dibuka dan didiamkan lagi hingga 28 hari. Panitia akan memeriksa kuat tekan beton. ”Dua beton itu harus memiliki kuat tekan yang sama.Tidak boleh salah satu saja yang kuat,” terang mahasiswa semester IVteknik sipil UK Petra tersebut. Ada beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi peserta. Misalnya, efisiensi harga beton dan penggunaan semen. Semakin sedikit menggunakan semen,dinilai semakin bagus. Selain itu, peserta perlu memperhatikan keseragaman sampel dan slump test. Iman Agus, peserta dari Universitas Negeri Malang, mengaku mendapat pengalaman baru dari kegiatan di UK Petra. Mahasiswa semester VI jurusan teknik sipil itu tertantang membuat campuran bahan beton sesuai kriteria panitia. Dia menuturkan, selama ini, dirinya memperoleh ilmu mixing di kampusnya. Termasuk penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Sementara itu, Business Manager PT Jawa Pos Koran Kiagus Firdaus mengisi workshop Marketing Influencer and Educator (MINE) akhir pekan itu di Hotel Ibis Style, Surabaya. Kegiatan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Pemasaran UK Petra tersebut bertujuan memahamkan mahasiswa terkait proses marketing pada era sekarang. Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Kia tersebut menjelaskan tentang digital marketing. Menurut dia, konsep dan segmen target bisnis harus jelas. Misalnya, pemasaran barang melalui media sosial.

Lomba baru memasuki Babak Pertama, Semoga Teknik Sipil FPTK UPI Menjadi Juara.