Hari kedua ISMEE 2021 (International Symposium on Material and Electrical Engineering), dibuka oleh Master of Ceremony, dan dilanjutkan dengan arahan untuk memasuki Breakout room untuk sesi presentasi secara paralel dimana akan dilaksanakan presentasi paper oleh paper presenter. Terdapat 3 room zoom dengan tema penelitian yang berbeda. Room 1 dengan tema : "Computing and Processing", dipandu oleh moderator dari Bina Nusantara University, Fergiyanto E Gunawan, Dr. Eng. Room 2 dengan tema : "Telecommunication, Material, Engineering Education", dipandu oleh moderator dari, STT Texmaco RM. Sugeng Riyadi, S.T., MT. Room 3 dengan tema : "Power & Computing", dipandu oleh moderator dari Politeknik Manufaktur, Hilda Khoirunnisa, S.Tr.T., M.Sc.Eng. Dalam melakukan presentasi, Presenter didampingi oleh Moderator yang standby pada setiap room, dimana setiap presenter mendapatkan waktu sebanyak 15 menit untuk sesi presentasi dan 5 menit untuk sesi Tanya jawab.
Setelah sesi presentasi oleh paper presenter selesai, seluruh partisipan diarahkan untuk memasuki main room (ruangan utama) pada zoom meeting untuk mengikuti Keynote Speeches dari Keynote Speaker ketiga, Prof. Anton Satria Prabuwono, Ph.D. Jalannya sesi ini dipandu oleh moderator dari Universitas Pendidikan Indonesia, Didin Wahyudin Ph.D., dengan topik pematerian "Intelligent Robot for Polishing Machine in Automotive Industry". Area penelitian dari Prof. Anton adalah diataranya : machine vision, intelligent robotics, and autonomous system.
Dalam sesi ini, Prof. Anton menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi penelitiannya adalah dimana industri otomotif masih menggunakan pekerja tertentu untuk melakukan pekerjaan pemolesan permukaan bagian kap mobil yang terkena goresan. Yang dimana memerlukan waktu dan uang yang cukup banyak. Selain itu, debu dan suara yang dihasilkan tidak cocok untuk lingkungan manusia. Ditampilkan video proses keseluruhan industri otomotif, salah satu contohnya Suzuki Plant yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 10.000 unit/bulan, atau 1 Unit per 2 menit. Yang menjadi masalah adalah dimana tugas pemolesan memerlukan kontrol kekuatan yang beradaptasi dengan tingkat cacat permukaan saat ini. Related works atau pekerjaan yang berhubungan dengan ini adalah sensing (CAD/CAM Based) dan control (force control).
Dijelaskan juga mengenai fokus penelitian, metodologi, spesifikasi material yang digunakan, spesifikasi sensor yang digunakan(OMRON F500 Vision System dan TI-LP3421 Force Plate Sensor) dan Spesifikasi Actuator yang digunakan dalam penelitian. Beliau juga membuat desain sistem. Didalamnya, terdapat mengkarakterisasi kecacatan (defects), Image Acquisition, Image Adjusting and filtering, Multilevel Treshold, characterization (berisi karaterisasi dari cacat permukaan), ANN Classification, Parameter, Supervised Learning, Defect Distribution, dan demonstrasi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah bahwa kekasaran permukaan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu fine, medium, and rough. Menurut kekasaran permukaan, gaya dan laju umpan yang akan dilakukan dapat ditentukan. Beliau menjelaskan apa saja future works yang ingin dilakukan, dengan menggabungkan beberapa cara (hybrid technology) untuk meningkatkan kemampuan sistem. Sesi tanya jawab berlangsung selama 15 menit, dan berjalan lancar dengan diisi oleh berbagai pertanyaan dari partisipan yang hadir dalam conference.
Acara dilanjutkan dengan Keynote Speeches dari Keynote Speaker terakhir, Assoc. Prof. Dr. Eng. Muhammad Aziz. Jalannya sesi ini dipandu oleh moderator, yaitu Nurul Fahmi Arief Hakim, M.T. dengan topik pematerian "Sustainable Energy Systems toward Green Community". Dalam pemaparannya, Prof. Eng Muhammad Aziz memberikan perkenalan mengenai industry 4.0 dan Society 5.0. dimana pada Society 5.0 ini masih fokus pada "Smart Society". Selanjutnya, beliau menjelaskan mengenai hambatan dalam merealisasikan Society 5.0. Teknologi dan data digital harus dimanfaatkan untuk menciptakan masyarakat di mana orang-orang memiliki gaya hidup yang beragam dan mengejar kebahagiaan dengan cara mereka sendiri. Society 5.0 (masyarakat 5.0) Akan menjadi masyarakat yang dilengkapi dengan imajinasi dan kreasi. Terdapat beberapa fitur masyarakat 5.0. salah satunya adalah perbedaan dan sustainability dan environmental harmony. Dalam mencapai masyarakat 5.0, diperlukan transformasi digital, yang mana akan merubah aspek kehidupan pribadi, adminitrasi publik, struktur industri, dan pekerjaan. Terdapat segitiga energi, yang pertama environmental sustainability (iklim dan lingkungan), energy equity, dan energy security.
Strategi transisi perlu dilakukan secara bersamaan untuk mencapai transisi energy. Salah satunya yang paling berpengaruh adalah dengan melakukan dekarbonasi daya yang dikombinasikan dengan elektrifikasi yang diperpanjang. Seperti yang kita ketahui, emisi CO2 menurun secara drastic semenjak pandemi berlangsung. Masyarakat 5.0 perlu didasari oleh Internet of Energy (IoE). Sentralisasi tidak hanya untuk kota itu sendiri, namun juga berkolerasi dengan sistem energi. Sistem energi pintar merupakan gabungan dari Smart Electricity (kelistrikan), thermal (panas) dan gas. Dengan sistem ini, kita dapat mengurangi harga energi, memperluas penyimpanan energy, dan masih banyak lagi. Dengan sistem ini sumber bahan karbon diganti menjadi bahan lain yang lebih ramah lingkungan. Dijelaskan mengenai bagaimana sumber Bahan bakar diubah menjadi H2-based fuels, aplikasi dari hydrogen dan ammonia, seperti digunakan pada kereta dan bus. Integrasi prioritas untuk H2/NH3 dengan daya aktif terkuat dalah baterai. Dijelaskan mengenai kemungkinan peta jalan untuk hydrogen dan skenario awal yang mungkin untuk diterapkan di Indonesia. Teknologi yang dapat diadopsi untuk masa depan adalah Multifunctioning EVs dan VGI-Vechile Grid Integration, dan V2G (Vechile-to-Grid). sebagai kesimpulan, yang kita butuhkan saat ini adalah decarbonization (dekarbonisasi), efisiensi energi, energy terbarukan, sekuritas, sistem pintar (smart system), resiliensi, sosial, dan aturan umum.
Sesi Keynote Speeches berjalan dengan lancar, partisipan bertanya dengan antusias, pematerian berjalan dengan lancar dengan dibantu oleh moderator. Setelah sesi ini berakhir, seluruh partisipan diarahkan untuk istirahat. Setelah waktu istirahat berakhir, acara dilanjutkan dengan pengumuman best papers dan closing speech. Pengumuman best paper dilakukan oleh Master of Ceremony. Best paper dalam tema Computing and Processing: "Formation Tracking Control Simulation of Multi-Robot Systems for Omni-Wheels Robot", Best paper dalam tema Telecommunication and Networking: "Macrobending Loss Analysis of Singlemode-Multimode-Singlemode (SMS) Optical Fiber Structures on Variation of Macro Bend and Multimode", Best paper dalam tema Power Energy and Industry Application: "Mathematical Modeling of the Energy Conversion System for DFIG Based Wind Turbines", Best paper dalam tema Component, Circuit and Devices : "Development of a Low-Delivery-Rate Triple Syringe Infusion Pump for Biomedical Applications", Best paper dalam tema Engineered material, Dielectric and Plasmas: "A Microfluidic Impedance Flow Detection Platform Based on Rapid PolyJet 3D Printing Fabrication Toward Biomedical Analysis Applications", Best paper dalam tema Electrical Engineering Education: Design of an STM32 EduTrainer Board For Industrial Application.
Closing Speech diberikan oleh Iwan Kustiawan, Ph.D., dengan closing speech ini, ISMEE 2021 International Symposium on Material and Electrical Engineering) dengan mengusung tema "Enhancing Research Quality in the Field of Materials and Electrical Engineering for a Better Life" resmi ditutup. (Kontributor : Roer Eka Pawinanto).