• Hari ini: December 02, 2024

Salsabila Nur Afifah, Wisudawan Terbaik Program Studi Teknik Sipil FPTI UPI

29 October, 2024
177
Berawal dari kegemarannya terhadap menghitung dan menggambar, Salsabila Nur Afifah (22) berhasil menyelesaikan pendidikan S1 pada Program Studi Teknik Sipil dengan Indeks Predikat Kumulatif (IPK) 3,77 selama 4 tahun (cum laude) dan menjadi wisudawan terbaik Program Studi Teknik Sipil pada Wisuda Gelombang III FPTI UPI 2024. Baginya IPK bukanlah hanya sekedar angka tetapi menjadi salah satu bukti dari konsistensi dalam berproses. "Banyak orang berpikir bahwa nilai dalam hal ini IPK hanyalah sekedar angka yang tidak menjamin kesuksesan. Namun bagi saya, IPK adalah suatu bukti dari konsistensi, keseriusan, dan tanggung jawab saya sebagai seorang mahasiswa dalam proses mencari ilmu. Saya percaya poin poin tersebut akan mengantarkan saya pada kesuksesan yang saya dan orang tua harapkan," jelasnya.
Lahir dan besar di Bandung sebagai anak sulung dari pasangan Paturohman (51) dan Ai Kodariah (46), Salsa ikut merasakan proses orang tua dalam mecapai kesuksesan. "Saya lahir ketika orang tua saya masih merintis, bahkan saat itu kami belum mempunyai rumah. Hidup menumpang pada saudara, berpindah pindah kontrakan hingga diusir pun pernah kami alami, namun Allah SWT Maha Baik, atas kehendak-Nya dengan kerja keras ayah dan doa mama saya, perlahan kondisi keluarga saya terus membaik dan alhamdulillah sekarang kami mampu berbagi dan membantu orang yang berada diposisi kami dulu atau bahkan jauh lebih susah dari kami saat itu," tuturnya. Pengalaman tersebut membuat dirinya terbentuk, ia percaya bahwa tidak ada kerja keras dan proses yang sia-sia. "Sedari kecil saya anak yang cukup ambisius, waktu luang seringkali saya habiskan dengan mengikuti berbagai les. Mulai dari bidang akademik hingga olahraga. Orang tua saya tidak pernah memaksa, mereka memberikan kebebasan dan mengusahakan yang terbaik agar saya berkembang bahkan dalam keadaan susah sekalipun. Disamping itu sebagai seorang kakak saya merasa memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh yang baik bagi adik saya. Hal itu lah yang membuat saya berkomitmen untuk bersungguh sungguh dalam memanfaatkan kesempatan dan kepercayaan yang orang tua berikan, menjadi pribadi yang baik dalam adab dan intelektual sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi adik saya"tutur Salsa.
Saat memasuki dunia perkuliahan, Salsa masih bertahan pada komitmen yang sama. Pada tingkat awal, selain fokus dalam akademik dirinya mencoba untuk beradaptasi mengeksplor berbagai kegiatan positif seperti bergabung dalam organisasi di dalam dan di luar kampus, mengikuti volunteer, dan juga seminar/webinar tingkat menengah waktu luang diisi dengan mengikuti lomba dan ajang, salah satunya terpilih untuk mewakili Program Studi Teknik Sipil mengikuti ajang Mahasiswa Berprestasi FPTI UPI 2023. Memasuki tingkat akhir, dirinya mengikuti magang MBKM dan fokus terhadap penelitian Tugas Akhir. Tugas Akhir yang dirinya buat dipresentasikan dalam The 2nd International Conference on Anthropocene, Global Environment Change and Powerful Geography (ICoAGPG 2024) dan penelitiannya mendapatkan perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual (HKI). "Tingkat akhir mungkin menjadi salah satu fase perkuliahan terberat, banyak kekhawatiran dan distraksi yang terkadang membuat stress, namun dengan ridha Allah dan berkat dukungan orang tua, keluarga, dosen, serta teman terdekat, satu persatu persoalan dapat terselesaikan dan alhamdulillah saya bisa lulus tepat waktu," imbuhnya.
Segala pencapaian yang diperoleh hingga saat ini termasuk menjadi wisudawan terbaik baginya bukan hanya hasil dari kerja kerasnya saja, tapi peran orang tua yang jauh lebih luar biasa. "Saya percaya bahwa segala pencapaian yang saya peroleh saat ini adalah rezeki yang Allah SWT berikan, jawaban atas doa yang selalu orang tua saya langitkan, satu persatu mimpi yang dulu saya angankan dapat menjadi kenyataan, untuk itu, gelar dan penghargaan wisudawan terbaik ini saya dedikasikan untuk kedua orang tua saya," tuturnya.