Bandung, 22 November 2024 – Program Studi Arsitektur dan Pendidikan Teknik Arsitektur, Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah sukses melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berbasis kepakaran bidang ilmu dengan tema “Pelatihan Pertanian Perkotaan (Urban Farming) dengan Metode Hidroponik sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.” Program ini sebagai upaya optimalisasi program pertanian kota melalui pemanfaatan lahan-lahan secara maksimal, guna menghasilkan produk dan komoditas dalam memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi rumah tangga bagi masyarakat setempat.
Program Pengabdian kepada Masyarakat melibatkan dosen dari Program Studi Arsitektur dan Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur-UPI, yakni Ar. Agara Dama Gaputra, S.T., M.Ars., Dr. Fauzi Rahmanullah, S.Pd., M.T., Ir. R. Irawan Surasetja, M.T., Lucy Yosita, S.T., M.T., Adi Ardiansyah, S.Pd, M.T., Dian Fitria, S.T., M.R.K., dan Grace Agnes Helena Sibarani, S.T., M.Ars. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi Arsitektur dan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI, Riyan Subana. Shofia Anindita, Aulia Khairunnisa Nada, Nadaa Nur Erisha Luthfiyyah, Mochammad Dava Septa Putra Ahmady, Mohammad Ichwan Alyanza, Fikri Sugiharta, dan Lussy Nurochmah dengan dukungan pendanaan kegiatan bersumber dari hibah Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI), Universitas Pendidikan Indonesia.
Program ini didasari oleh fenomena bahwa tingginya jumlah dan kepadatan penduduk, khususnya di Kelurahan Jatihandap, serta tidak terdapatnya lahan pertanian maupun penduduk yang berprofesi sebagai petani mengindikasikan ancaman pangan yang tinggi untuk keberlanjutan hidup penghuninya. Lebih lanjut, program pertanian perkotaan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Jatihandap bukan tanpa kesulitan, antara lain ialah terbatasnya lahan yang tersedia. Dalam konteks ini, program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan berupaya untuk memberikan solusi dalam permasalahan keterbatasan lahan yang ditemukan dalam pemanfaatan pertanian perkotaan.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan melatih keahlian masyarakat mengenai implementasi pertanian perkotaan dengan metode hidroponik, hingga dapat meningkatkan kedayagunaan pertanian perkotaan pada masyarakat, antara lain untuk memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi rumah tangga. Lebih lanjut, dengan melibatkan masyarakat sejak tahap awal program, mendorong keterlibatan dan kepemilikan yang lebih tinggi dari masyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan menguatkan kolaborasi dan mempermudah pemantauan dan evaluasi program.
Tahapan program dimulai dengan observasi awal untuk identifikasi masyarakat dan kondisi lahan pertanian perkotaan pada lokasi pengabdian. Setelah itu, melalui peran serta perangkat RW 02 Jamaras dan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Watesa dilaksanakan focus group discussion (FGD) untuk membahas mengenai metode hidroponik secara umum, hambatan dan tantangan dalam penerapan hidroponik, juga penggalian pengalaman dan pemahaman masyarakat terhadap pertanian perkotaan, khususnya metode hidroponik. Kemudian, tim menyusun rencana kerja berdasarkan identifikasi kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari FGD. Dari perencanaan yang sudah dilakukan, dilaksanakanlah penyerahan perangkat hidroponik serta pelatihan metode pertanian perkotaan secara hidroponik melalui demonstrasi langsung oleh Dr. Suhandy Siswoyo, S.T., M.T. termasuk pembuatan purwarupa yang ditempatkan pada titik yang sudah direcanakan.
Pelaksanaan di lapangan melibatkan survei dan pengukuran lahan, perancangan, dan penerapan metode pertaian perkotaan secara hidroponik pada lokasi yang dipilih. Proses ini melibatkan pendampingan tenaga ahli dan partisipasi aktif masyarakat, baik dalam persiapan, perencanaan, maupun proses implementasi. Hasil dari program ini adalah purwarupa metode pertanian perkotaan secara hidroponik dan meningkatnya keahlian masyarakat terkait penerapan metode tersebut melalui proses transfer pengetahuan.
Melalui program ini, masyarakat yang terlibat telah memahami dan mampu mengimplementasikan metode hidroponik dan potensinya dalam pertanian perkotaan. Dengan adanya alternatif metode ini, masyarakat diharapkan lebih siap untuk memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi rumah tangga, sehingga dapat meminimalisir dampak dari permasalahan kelangkaan pangan. Program ini diharapkan menjadi model Pengabdian kepada Masyarakat yang dapat diterapkan di wilayah lain, khususnya area permukiman berkepadatan tinggi. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini, menunjukkan pentingnya sinergi dalam membangun ketahanan komunitas di masa depan. (Kontributor Berita: Humas FPTI)