• Hari ini: July 08, 2025

Prof. Dr. Eng. Usep Surahman Dikukuhkan sebagai Guru Besar FPTI UPI di Bidang Arsitektur Energi Berbasis Keberlanjutan Orasi Ilmiah Bertema Arsitektur Hemat Energi

10 June, 2025
97

Bandung, 21 Mei 2025 — Fakultas Pendidikan Teknologi dan Industri (FPTI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kembali mencatatkan pencapaian akademik penting melalui pengukuhan Prof. Dr. Eng. Usep Surahman, S.T., M.T. sebagai Guru Besar dalam bidang Arsitektur Energi. Acara pengukuhan dilaksanakan secara resmi di Gedung Achmad Sanusi, Kampus UPI Bumi Siliwangi.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Teknologi dan Arsitektur Hemat Energi: Pengembangan Model Life Cycle Assessment dalam Arsitektur Hemat Energi untuk Rumah Tinggal Tropis”, Prof. Usep menyoroti isu krusial mengenai konsumsi energi dan emisi karbon di sektor perumahan. Mengacu pada data UNEP 2024, Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi energi dan emisi CO₂ tertinggi ke-8 di dunia, dengan sektor rumah tangga menyumbang sekitar 33% dari total konsumsi energi nasional.

Pemikiran Berbasis Life Cycle Assessment (LCA)
Sebagai akademisi dan peneliti aktif, Prof. Usep telah lama mengembangkan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) dalam desain arsitektur hemat energi, khususnya untuk bangunan rumah tinggal di wilayah tropis. Pendekatan ini memungkinkan analisis menyeluruh terhadap jejak energi dan emisi bangunan, mulai dari tahap perencanaan hingga akhir masa guna bangunan.
Melalui riset kolaboratif bersama berbagai akademisi dan institusi internasional, Prof. Usep telah menghasilkan berbagai publikasi di jurnal dan konferensi ilmiah bereputasi. Gagasannya menekankan pentingnya strategi reduce, reuse, recycle material bangunan, penerapan pendinginan pasif, serta pemanfaatan teknologi pintar untuk menekan konsumsi energi secara signifikan.

Perpaduan Teknologi dan Kearifan Lokal
Dalam paparannya, Prof. Usep menggarisbawahi bahwa efisiensi energi tidak cukup hanya dengan mengandalkan teknologi tinggi. Diperlukan pula perpaduan antara kearifan lokal dan inovasi modern, di antaranya:
• Pengadopsian desain tradisional seperti rumah Kampung Naga yang mengandalkan sirkulasi udara alami untuk pendinginan.
• Penggunaan smart energy meter berbasis IoT untuk memantau konsumsi energi secara real-time.
• Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam merancang desain bangunan yang efisien sejak tahap awal.
• Pengembangan energi terbarukan dari limbah organik melalui sistem biodigester.

Namun demikian, beliau juga menekankan bahwa efisiensi energi tidak boleh mengorbankan kualitas hidup. Aspek seperti kenyamanan termal, kesehatan penghuni, dan keterikatan emosional terhadap rumah harus tetap menjadi prioritas.
Pengukuhan ini bukan hanya merupakan pencapaian akademik individu, tetapi juga menjadi momentum penting dalam penguatan kontribusi UPI dalam bidang arsitektur berkelanjutan di Indonesia. Orasi ilmiah yang disampaikan Prof. Usep mencerminkan dedikasi terhadap pencarian solusi nyata atas tantangan lingkungan sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Kemajuan bukan sekadar membangun gedung-gedung tinggi, tapi membangun kesadaran—bahwa rumah kita bersama, bumi ini, butuh kearifan dan keberlanjutan,” tegas Prof. Usep dalam penutup orasinya.
Selamat dan sukses kepada Prof. Dr. Eng. Usep Surahman atas pengukuhannya sebagai Guru Besar. Semoga ilmu dan gagasan yang diusung terus memberi dampak positif bagi dunia pendidikan, pembangunan berkelanjutan, dan peradaban masa depan.
(Kontributor berita: Yuyun Rohayati, penyunting naskah: Sarah Nabila)