Proyek riset Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dalam bidang Riset Sosial Humaniora (RSH) telah memperoleh pendanaan pada bulan Juni yang lalu dan pada tanggal 7 November 2023 dinyatakan lolos ke tahap PIMNAS 36 tahun 2023 yang diadakan di Universitas Padjadjaran. Proyek ini berasal dari tim mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Tim ini berhasil merancang penelitian yang inovatif yang bertujuan meningkatkan kemampuan 4C (Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity) pada siswa vokasi dengan menggunakan flipbook berbasis Augmented Reality (AR) menggunakan media ajar berupa aplikasi bernama VOFISIL (Vocational Flipbook Bumi Siliwangi).
Tim ini dipimpin oleh Zenita Sabitri (PTB 2020) dan didukung oleh timnya yang beranggotakan Zahra Ghinaya (PTB 2020), Jasmine Al Dhahrani (PTB 2020), Hani Rahmiyanti (PTB 2021), dan Az-zahra Diva Fauziah (PTB 2022). Tim ini mendapatkan bimbingan dari dosen Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, yaitu Sri Rahayu, M.Pd.
Proyek ini diinisiasi sebagai respons terhadap perubahan zaman menuju Society 5.0, di mana Sumber Daya Manusia (SDM) diharapkan mampu mengoptimalkan teknologi dan memiliki kemampuan 4C. Peran pentingnya ada pada lembaga pendidikan, terutama di sekolah vokasi, yang harus bisa mengasah keterampilan 4C ini agar siswa siap menghadapi dunia kerja di era Society 5.0. Tim PKM-RSH dari UPI ini menyadari urgensi tersebut dan mengakui pentingnya digitalisasi dalam pendidikan dan pembentukan SDM yang memiliki kemampuan 4C. Oleh karena itu, Zenita dan tim menciptakan media pembelajaran inovatif bernama VOFISIL untuk membantu siswa vokasi mengembangkan kemampuan 4C sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Foto Kegiatan Penelitian di SMKN 5 Bandung oleh Tim VOFISIL UPI
Dalam hasil penelitian ini, terlihat peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa di kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Dalam aspek kemampuan creative, siswa di kelas eksperimen mencapai tingkat 82%, sementara di kelas kontrol mencapai 66%. Kemampuan communication juga mengalami peningkatan yang nyata, dengan tingkat 80% di kelas eksperimen dibandingkan dengan 62% di kelas kontrol. Sementara itu, kemampuan collaboration juga meningkat secara signifikan, mencapai 91% di kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol hanya mencapai 70%. Terakhir, dalam hal kemampuan critical thinking, siswa di kelas eksperimen mencapai 60%, sementara di kelas kontrol hanya mencapai 28%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa di kelas eksperimen menunjukkan peningkatan yang mencolok dalam empat aspek kemampuan 4C dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol. Penemuan ini menunjukkan bahwa VOFISIL telah membantu secara signifikan dalam mengasah kemampuan 4C siswa vokasi. Dalam konteks pentingnya pengembangan kemampuan 4C di dunia pendidikan, temuan ini menjadi hal yang sangat menarik dan relevan. (Kontributor berita: Tim PKM-RSH UPI)