• Hari ini: November 03, 2024

Mahasiswa FPTK meraih beasiswa PMDSU: “Tingkatkan kualitas pembelajaran vokasional melalui Augmented Reality”

10 October, 2023
98

Mahasiswa FPTK yang juga merupakan finalis pilmapres nasional 2021, Muhammad Oka Ramadhan, berhasil meraih beasiswa PMDSU (Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) 2023. Beasiswa ini merupakan satu-satunya beasiswa fast track yang diberikan pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor pada usia muda dengan masa studi selama 4 tahun.

Oka sangat bersyukur dan berbahagia atas kesempatan ini. Beasiswa ini merupakan salah satu cita-cita besar saya sejak semester 6. Saya sangat ingin melanjutkan studi dengan konsentrasi pada pengembangan pembelajaran pendidikan vokasional di Indonesia.

Sejak menempuh pendidikan sarjana S1 di Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK, Oka tercatat menorehkan berbagai prestasi baik di kancah nasional maupun internasional.  Saat menjadi mahasiswa, Ia mengaku mendapat banyak kesempatan dan dukungan dari dosen pembimbingnya Dr. Mustika NH, dalam melakukan berbagai penelitian, publikasi, dan aktivitas kecendekiaan lainnya. Mapres I UPI 2021 ini kerap terpilih menjadi best presenter pada berbagai forum internasional, Summer Course IPB University-Villanova University USA tahun 2021, ASEAN Symposium for Science, Engineering, Economics, and Education (ASSEEE) 2021, International Conference on Innovation in Engineering and Vocational Education (ICIEVE) tahun 2021, dan UPSI-UPI International Conference 2023.

Menurut Oka, proses peraihan beasiswa ini bukanlah suatu yang mudah, PMDSU ini bukan satu-satunya beasiswa yang saya apply. Setelah menyelesaikan studi S1 nya pada 6 Juli 2022, Ia bersegera menyiapkan dokumen untuk pendaftaran berbagai skema beasiswa lanjut studi. Oka mengaku bahwa sebelumya pernah ditolak oleh 2 penyelenggara beasiswa bonafit. Namun hal tersebut tidak menciutkan tekadnya untuk tetap berusaha memperbaiki dan mengembangkan diri untuk mencari beasiswa lainnya. Bagi saya kegagalan itu bukan ujung dari cita-cita, tapi indikator bahwa ada hal yang masih harus diperbaiki dan tingkatkan. Mengubur mimpi bukanlah opsi.

Oka menuturkan perjalanan panjang menyiapkan beasiswa, menjelang akhir S1, saya banyak melakukan riset beasiswa apa saja yang akan dibuka dan mana saja yang akan dipelajari lebih lanjut, syarat dan ketentuan apa saja yang harus dipersiapkan segera. Meskipun setiap pemberi beasiswa memiliki cara seleksi yang berbeda, namun umumnya beasiswa memiliki kesamaan persyaratan, seperti administrasi, kemampuan bahasa, dan strong why untuk melanjutkan studi.

Selama menjadi mahasiswa S1, saya bersama dosen pembimbing (Dr. Mustika NH) telah mempublikasikan 4 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional, serta menjadi asisten peneliti beberapa proyek penelitian dosen. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi salah satu yang mengantarkannya mendapat beasiswa PMDSU.

Kini Oka tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana UPI, prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, dengan promotor Prof. Dr. Ir. Dedi Rohendi, M.T. Ia berharap mampu memberikan kontribusi keilmuannya dalam pengembangan kerangka kerja media pembelajaran kejuruan. Saya berencana untuk memperdalam media pembelajaran vokasional mulai dari persepsi, instrumen, aplikasi pembelajaran berbasis augmented reality. Saya juga berharap mendapat kesempatan kolaborasi riset untuk pengembangan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan vokasional pungkasnya. (Kontributor Berita: Mustika NH)