• Hari ini: March 24, 2025

Kisah Krisna Dwi Nurikhsani Menjadi Wisudawan Terbaik FPTI UPI

29 October, 2024
348
Bandung – Krisna Dwi Nurikhsani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2020 dari Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dengan IPK hampir sempurna, yaitu 3,96. Krisna, yang berasal dari Kota Cirebon, menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun delapan bulan dengan berbagai pencapaian baik di bidang akademis maupun non-akademis.
Pada Senin, 8 Juli 2024, Krisna secara resmi menyandang gelar sarjana dari UPI dengan predikat cum laude. Perjalanan pendidikannya, yang dibesarkan di kota kecil Cirebon, penuh tantangan dan perjuangan. "Lulus dari UPI dengan hasil memuaskan adalah pencapaian besar yang dulu hanya bisa saya impikan," ujar Krisna dengan penuh rasa syukur.
Latar Belakang dan Perjalanan Penuh Tantangan
Krisna lahir di Cirebon sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Iksana, dan ibunya, Nining Setianingsih, adalah pedagang jamu tradisional yang hanya menempuh pendidikan hingga tingkat SMA. Namun, keterbatasan ekonomi tak menghalangi dukungan mereka terhadap pendidikan anak-anaknya. "Meskipun berasal dari keluarga sederhana, orang tua saya selalu mendukung dan memotivasi saya untuk terus belajar dan menjadi yang terbaik," tutur Krisna.
Di awal kuliah, Krisna harus bekerja sebagai electrical panel builder di sebuah perusahaan swasta untuk membantu membiayai pendidikannya. "Saya harus membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Itu masa yang sulit, tapi saya belajar bagaimana mengelola waktu dengan lebih baik. Setiap tantangan adalah pelajaran baru bagi saya," jelasnya. Beruntung, Krisna mendapatkan Beasiswa KIPK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang meringankan biaya kuliah dan memungkinkannya fokus pada studi.
Inspirasi dan Rencana Masa Depan
"Saya menyadari sepenuhnya bahwa lulus dengan IPK 3,96 bukanlah jaminan kesuksesan di masa depan. Saya juga paham bahwa di luar sana banyak orang yang memiliki IPK sempurna. Namun, dengan latar belakang saya yang berasal dari keluarga sederhana, pencapaian ini memiliki makna yang lebih dalam. Setidaknya, saya bisa membuat kedua orang tua saya bangga karena telah berhasil menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana dengan nilai yang memuaskan. Saya selalu percaya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia, sekecil apa pun, semua usaha pasti akan membuahkan hasil. Prinsip ini yang saya pegang sejak sekolah hingga menjadi mahasiswa," ucapnya dengan penuh keyakinan.
Setelah lulus, Krisna berencana melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau bekerja di industri teknologi dengan fokus pada inovasi yang berdampak sosial. "Saya ingin terus belajar dan menggunakan ilmu saya untuk menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan disabilitas," tuturnya.