Dengan IPK nyaris sempurna 3,91, Kamila Zahra Hanifa (21), dari Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri angkatan 2020, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik di tingkat Program Studinya di Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI) UPI pada gelombang III Tahun Akademik 2023/2024. Ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude dalam waktu 8 semester.
Perjalanan Akademis dan Semangat Tak Kenal Menyerah
Keberhasilan Kamila dalam menyelesaikan perkuliahan tepat waktu dan mendapatkan IPK yang nyaris sempurna adalah salah satu pencapaian terbesar dalam hidupnya. “Saya bangga bisa berada di antara 1.677 lulusan Program Sarjana UPI saat wisuda di Gymnasium UPI nanti (29/10). Ini adalah hasil dari usaha keras dan dukungan dari keluarga, teman, serta dosen-dosen saya,” ujarnya.
Kamila mengungkapkan bahwa tidak pernah terbayang sebelumnya bisa sampai di titik ini. "Rasanya seperti baru kemarin mengikuti orientasi perkuliahan secara online, sekarang sudah menyelesaikan skripsi dengan IPK yang sangat memuaskan. Sejak awal memulai perkuliahan saya sadar akan ada tantangan yang harus dihadapi, tapi saya tetap yakin dan bertekad untuk memanfaatkan setiap peluang sebaik mungkin. Alhamdulillah, tantangan demi tantangan terlewati hingga mencapai titik ini," jelasnya.
Dukungan Keluarga dan Ketertarikan Dunia Pendidikan
Kamila merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Dadang Achmad Haedar (54) dan Yane Hendriyani (48). Ia menjadi anak pertama di keluarganya yang berhasil meraih gelar sarjana, suatu pencapaian yang membawa kebanggaan besar bagi keluarga.
Keinginannya untuk kuliah di bidang pendidikan muncul sejak SMA. Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Setelah gagal dalam SNMPTN, Kamila tak menyerah. Ia bertekad dan belajar lebih keras untuk UTBK, hingga akhirnya diterima di program studi impiannya. “Alhamdulillah, orang tua saya sangat mendukung saya untuk kuliah di UPI, dan saya bertekad untuk tidak hanya menjadi mahasiswa biasa-biasa saja,” ujar Kamila.
Dan tekad itu terbukti. Kamila tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, seperti menjadi anggota DPM dan BEM di Himpunan Mahasiswa Agroindustri (HIMAGRIN). Pada tahun 2022, Kamila mendapatkan kesempatan menjadi guru les privat, pengalaman yang memperkaya perjalanan akademisnya. Di tahun yang sama, ia menjadi awardee Development Scholarship. Tidak berhenti di situ, pada 2023, Kamila mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi di tingkat program studi, serta aktif berpartisipasi dalam berbagai lomba poster dan kursus online. Ia juga menjadi bagian dari komunitas leadership Elite Circle, volunteer penelitian dosen, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di tingkat nasional maupun internasional.
Perjuangan Menyelesaikan Skripsi dengan Kejujuran
Kamila menyelesaikan skripsinya yang berjudul Pengaruh Hasil Belajar Teaching Factory dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMKN 2 Cilaku. Topik ini ia rumuskan saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 2 Cilaku, di mana teaching factory baru saja diimplementasikan di program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Kamila ingin melihat apakah pelaksanaan teaching factory dan pendidikan kewirausahaan mampu meningkatkan minat berwirausaha para siswa. "Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan teaching factory di masa depan," jelasnya.
Kejujuran menjadi prinsip utama Kamila dalam menyelesaikan tugas akhir. Ia memilih untuk tidak memanipulasi data atau menggunakan jasa pihak ketiga, meskipun hal itu sedang marak-maraknya digunakan oleh berbagai kalangan. Dukungan dari dosen pembimbingnya sangat membantu, terutama ketika ia menerima pesan berharga, "Kamila, jujur itu mahal. Kejujuran tidak bisa ditukar dengan apapun. Kejujuran ini akan menjadi modal penting untukmu ketika terjun di dunia pekerjaan," ungkap sang dosen.
Rencana Masa Depan: Menjadi Guru dan Melanjutkan Studi
Setelah lulus, Kamila berencana untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan sebagai guru. Keinginan untuk menjadi guru telah lama ia pendam, meskipun ia juga tidak menutup kemungkinan untuk terjun ke dunia industri terlebih dahulu. "Saya ingin bekerja dulu, mencoba pengalaman di dunia kerja, dan mungkin setelah itu saya akan melanjutkan studi," tuturnya.
Baginya, gelar sarjana bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari petualangan baru. "Keberhasilan di masa kuliah ini adalah hasil dari usaha dalam belajar, memperbaiki pola pikir, mengelola waktu, serta doa dari orang tua. Pesan orang tua saya selalu saya pegang teguh: niatkan untuk menuntut ilmu di jalan Allah, dan selalu berhusnudzon. Jika kita sudah berusaha maksimal dan hasilnya belum sesuai harapan, jangan putus asa karena ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap langkahnya. Dan ketika berhasil, tetaplah rendah hati karena semua ini adalah karunia dari Allah," tegas Kamila.
Orang tua Kamila sangat bahagia melihat anaknya berhasil menyelesaikan studinya di UPI. Mereka berharap Kamila dapat menjadi orang yang sukses, yang membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya, baik melalui dunia pendidikan maupun bidang lainnya.