• Hari ini: December 02, 2024

Ivan Zubeil Baiezt Lulus 3 Semester dan Sukses jadi Wisudawan Terbaik Prodi Magister Arsitektur

29 October, 2024
158
Universitas Pendidikan Indonesia, melaksanakan wisuda para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi mereka baik progam sarjana maupun magister. Salah satu wisudawan yaitu Ivan Zubeil Baiezt, seorang mahasiswa progam studi Magister Arsitektur yang lulus dengan IPK 3,94 predikat sangat memuaskan, yang ditempuh dalam 3 (semester). Ivan adalah salah satu contoh nyata dari seorang arsitek professional dengan pengalaman profesi 26 (dua puluh enam) tahun sebagai arsitek, yang tidak hanya berpraktek profesi tetapi juga melanjutkan pendidikan nya ke jenjang magister sebagai komitmen untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat melalui arsitektur serta komitmen terhadap pengembangan ilmu arsitektur yang berkelanjutan yang dilakukan pada progam Magister Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia.
Ivan Zubeil Baiezt merupakan sulung dari dua bersaudara, putra dari pasangan Herman Gandana (72) dan Rochima Kun Diana (65). Ivan lahir 48 tahun lalu di Jember, Jawa Timur, , sempat tinggal di Makassar serta besar di kota Bandung. Ivan suami dari Selly Ardiani (47) yang juga berprofesi sebagai arsitek profesional dan Ivan ayah dari tiga orang anak,  Vanissa Az Zahra (22), Ficzka Fiqhanny (16) dan Zhian Haufanhazza (11). Atas doa dan dukungan seluruh anggota keluarganya Ivan berhasil meraih predikat wisudawan terbaik, keberhasilannya ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya untuk terus berusaha untuk mencapai impian mereka.
Ivan Zubeil Baiezt telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi selama masa studinya di Universitas Pendidikan Indonesia. Walaupun untuk kembali belajar di kampus setelah 26 tahun berpraktek profesi bukan hal yang mudah karena harus membagi waktu berbagai macam kegiatan namun dengan keinginan yang kuat dan latar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang arsitektur, ia tidak hanya menyelesaikan tugas-tugas akademiknya dengan baik, tetapi juga masih tetap dapat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan organisasi profesi dan penelitian yang berkaitan dengan dunia arsitektur. Ia merupakan Pengurus Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2024. Sejak tahun 2024 , Ivan Zubeil Baiezt merupakan anggota Majelis Kehormatan Provinsi Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Jawa Barat. Ivan saat ini beraktivitas sebagai arsitek professional pada Studio arsitek Ivan Zubeil dan Rekan. Dimana ia telah memiliki sertifikasi STRA Arsitek dengan kualifikasi 1-Utama dan SKK Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung (Aspek Arsitektur dan Tata Ruang Luar). Saat ini Ivan juga berprofesi sebagai Tim Profesi Ahli  Bidang Arsitektur pada pemerintah Kota Bandung dan pemerintah Kabupaten Sumedang dari tahun 2022-sampai dengan sekarang. Dan sejak lulus magister, Ia kembali mengajar, saat ini menjadi dosen tutor dari arsitek profesional pada studio perancangan arsitektur 3 pada prodi S1 Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung.
Selama masa studi di Magister Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia, Ivan Zubeil Baiezt aktif berpartisipasi dalam seminar dan workshop yang menyangkut berbagai topik dalam arsitektur, mulai dari desaian berkelanjutan hingga keandalan bangunan Gedung. Ia juga terlibat dalam proyek arsitektur pada ruang public kota pada lingkungannya. Dedikasinya untuk menerapkan ilmu yang dipelajari langsung ke dalam praktek nyata menjadikannya sebagai teladan bagi rekan mahasiswa lainnya.
Salah satu prestasi terpenting Ivan Zubeil Baiezt adalah tesisnya yang berjudul ‘’Redesain Masjid Jami Tangkuban Perahu Setiabudi Jakarta dengan Pendekatan Inklusif”. Dalam karya tersebut, Ivan mengemukakan mengenai aspek-aspek arsitektural apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam merancang ulang masjid dengan pendekatan inklusif untuk menciptakan ruang ibadah yang lebih ramah dan aksesibilitas bagi semua jemaah Dengan memperkenalkan elemen-elemen yang memungkinkan aksesibilitas yang lebih baik, pengalaman ibadah yang nyaman dan interaksi sosial yang lebih baik. Ivan meyakini bahwa sebuah bangunan ibadah tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai ruang public yang menyatukan masyarakat. Studi kasus yang diambil nya memperlihatkan analisis mendalam tentang bagaimana arsitektur dapat memfasilitasi inklusi sosial. Ia menguraikan berbagai aspek desain untuk memastikan bahwa masjid dapat diakses dan dinikmati oelh semua orang tanpa terkecuali. Melalui tesisnya ini ivan memberikan kontribusi tidak hanya kontribusi akademis tetapi juga kontribusi nyata bagi dunia arsitektur di Indonesia. Ia menunjukkan bahwa arsitektur harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara holistic. Dengan pendekatan inklusif, ivan mengajak para arsitek untuk mempertimbangkan aspek sosial di dalam setiap proyek yang mereka kerjaan.
Sebagai bagian dari kontribusinya terhadap dunia arsitektur, Ivan juga mulai menulis hasil riset desainnya selama studi di prodi magister arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul Mendesain Masjid Inklusif. Karyanya dapat menjadi sumber referensi bagi banyak mahasiswa dan arsitek profesional yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang arsitektur inklusif dan karyanya dapat dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.