Hasna Khoerunisa (22) dari Program Pendidikan Teknik Otomasi Industri dan Robotika (PTOIR) 2020, dinyatakan sebagai wisudawan terbaik dari angkatan pertama Program Studi PTOIR Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan IPK 3,71. Perempuan kelahiran Bandung Barat ini lulus dengan predikat cumlaude dan berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 4 tahun.
Sebagai seseorang yang berasal dari Desa di Kabupaten Bandung barat, menjadi seorang sarjana ialah salah satu pencapaian terbesarnya dalam hidup. “Saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari Angkatan pertama program studi PTOIR UPI,” ujarnya.
Hasna merupakan anak sulung dua bersaudara pasangan Wawan Setiawan dan Nurjanah. Ia lahir dan besar di Desa Galanggang, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung barat. Wawan Setiawan menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. ia sangatlah bangga melihat keberhasilan Hasna menjadi lulusan terbaik di program studi PTOIR FPTI UPI. Kelulusannya putrinya sebagai seorang sarjana adalah kebanggaan tersendiri bagi keluarga.
“Saya menjadi sarjana pertama di keluarga. Ayah hanya bersekolah hingga SMP dan Ibu bersekolah hingga SMK,” ungkap Hasna. Kecintaanya terhadap science menuntunnya hingga memiliki keinginan untuk berkuliah. Rasa penasarannya akan teknologi juga membuat Hasna memilih program studi PTOIR sebagai tempatnya untuk menimba ilmu.
Berkat doa orang tua, serta kegigihannya dalam mempersiapkan ujian masuk universitas yang saat itu disebut dengan SBMPTN, Hasna berhasil masuk menjadi angkatan pertama program studi PTOIR UPI. Dalam menjalani perkuliahan, Hasna mengikuti beberapa kegiatan seperti ajang kompetisi nasional dan intersional, ikut serta dalam beberapa penelitian di universitas serta sempat menjadi anggota pelaksana Himpunan Mahasiswa Elektro FPTI UPI.
Pada tahun 2022, ia pun sempat berkesempatan menjalani kerja sambilan di KUMON daerah Pondok Hijau Bandung sebagai asisten pengajar matematika. Pada tahun 2023, iapun sempat mengikuti program magang di PT Bio Farma sebagai bagian dari Divisi Listrik dan Pemeliharaan. Selain itu pada tahun yang sma, ia menjadi pemenang ke-3 pada kegiatan “2nd RAVTE Students Innovation Awards” yang diadakan di Thailand.
Hasna mencerikan cerita menarik yang terjadi di akhir masa kuliahnya. Saat menyelesaikan tugas akhir (skripsi), ia banyak menghabiskan waktu di laboratorium material science untuk mendapatkan data penelitian. Ia banyak menghabiskan waktunya dari jam 8 pagi hingga 4 sore hingga sempat diusir oleh penjaga lantai gedung. Namun, berkat bantuan segala pihak, Hasna berhasil menyelesaikan skripsinya dengan judul Sensor Mikrokantilever untuk Deteksi Fluida: Simulasi hingga Deep Learning.
Wisuda dan meraih gelar sarjana menjadi momentum awal untuknya dalam menjalani kehidupan dan keterlibatannya dalam lingkungan masyarakat. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang telah diraih, ia siap berperan aktif dalam memajukan industri dan teknologi di Indonesia. Ia bercita-cita menjadi pendidik profesional di bidang otomasi dan mewujudkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, ia juga berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang magister atau doktor untuk semakin memperdalam ilmu robotika dan kecerdasan buatan (AI).