Dengan raihan IPK sebesar 3,81, Hafizh Jamaluddin (23) dari Program Studi Teknik Elektro 2020, dinyatakan sebagai wisudawan terbaik Program Studi Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI) UPI Gelombang III TA 2023/2024 yang dilaksanakan Selasa 29 Oktober 2024. Laki-laki kelahiran Tasikmalaya ini dinyatakan lulus dengan predikat cumlade dan berhasil menyelesaikan studi di Program Studi Teknik Elektro tepat waktu selama 4 tahun.
Sebagai seseorang yang terlahir dalam keluarga yang sederhana dan dapat dibilang pas-pasan, pada awalnya Hafizh sempat ragu untuk melanjutkan pendidikannya karena ditakutkan terhalang biaya ditengah jalan, akan tetapi, dengan adanya program bantuan beasiswa KIP-P dari pemerintah, Hafizh mantap untuk melanjutkan pendidikannya di Kampus Bumi Siliwangi ini. Dia ingin mewujudkan cita-cita mendiang neneknya untuk menjadi cucu pertama yang meraih gelar sarjana sehingga kelak setelah sukses dapat membantu saudara-saudaranya nanti.
Perjalanan akademis Hafizh tidak selamanya mulus, perpindahan transisi cara belajar dari offline ke online pada awalnya menjadi kendala yang cukup besar yang dirasakan olehnya namun seiring dengan berjalannya waktu dan dibarengi dengan semangatnya untuk terus belajar hal yang baru hal tersebut tidak lagi menjadi masalah baginya, semangatnya untuk meraih prestasi dan pendidikan tinggi tidak pernah surut sehingga dia dapat selalu menjaga nilai akademiknya agar tetap stabil.
Hafizh aktif mengikuti bebagai oraganisasi mahasiswa yang ada di kampus, terkhusus organisasi Prodinya Himpunan Mahasiswa Elektro HME FPTK UPI, disana dia mengahabiskan hampir seluruh masa senggangnya selama perkuliahan dimulai dari tahap kaderisasi, hingga pada akhirnya menjadi bagian dari pimpinan pada organisasi tersebut.
Hafizh juga cukup aktif dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat semasa kuliahnya. Bersama HME FPTK UPI, dia turut andil dalam pembuatan penerangan jalan umum (PJU) di Desa Ciwangun, Kab. Subang di tahun 2022 serta Desa Sadangmekar Kab. Bandung Barat, disamping itu salah satu program KKN yang dia jalankan adalah pembuatan isntalasi listrik pada tempat pengolahan LISIDA (limbah sisa dapur) di Kp. Pamecelan, Desa Sukajaya, Kab. Bandung Barat. Menurut Hafizh, pengabdian pada masyarakat ini sudah merupakan kewajibannya sebagai implementasi peran dan fungsi mahasiwa yang telah dipelajarinya saat kaderisasi dahulu.
“Dulu saya hanya cuman bisa belajar secara konsep mengenai peran dan fungsi mahasiswa, sekarang saya ingin langsung mengimplementasikannya pada kehidupan bermasyarakat dengan mempraktekan apa yang telah saya pelajari sebelumnya diperkuliahan,” ujarnya.
Hafizh juga sempat mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2023 bersama salah satu rekannya yang merupakan wisudawan terbaik FPTI gelombang lalu, Qintar, mereka bisa mencapai tahap pendanaan walaupun sayangnya tidak sampai lolos ketahap nasional.
Hafizh pun memiliki cerita menarik diakhir masa kuliahnya, saat menyelesaikan tugas akhir (skripsi), ia harus meminjam beberapa komponen dari UKM KOMPOR (Komunitas Pecinta Otomasi dan Robotika) UPI untuk meminimalisir budgetnya yang terbatas pada saat pengerjaan tugas akhir tersebut.
Akhirnya pada bulan tanggal 8 Juli 2024 dia akhirnya selesai melaksanakan sidangnya dengan judul Rancang Bangun Model Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Tipe Pelampung (Heavy Buoy) Dengan Permanent Magnet Linear Generator (PMLG) Sederhana. Skripsi yang telah dia mulai pada awal semester ketujuh dengan beberapa kali penolakan judul inipun akhir selesai dengan hasil yang cukup memuaskan para dosen penguji, dan kini dia menatap mantap masa depan yang akan dia hadapi setelah proses wisuda ini.
Baginya diwisuda dan memperoleh gelar sarjana bukanlah suatu akhir, tetapi suatu awal untuk terbukanya lembaran baru pada petualangannya. Masih banyak impian dan cita-cita yang ingin digapainya pada lembar petualangan berikutnya. Dia berharap kelak dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungannya seperti yang selalu dipesankan oleh kedua orang tuanya sejak kecil.
“Orang tua saya selalu mewanti-wanti untuk dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Sekecil apapun manfaat yang kita berikan pada lingkungan efeknya akan sangat berdampak bagi lingkungan dan akan kembali pada orang yang memberikannya,” tutupnya.
Sang ibu pun mengaku bangga dengan kelulusan putra sulungnya. Ia tidak menyangka Hafizh dapat lulus dengan predikat yang memuaskan. Menurutnya pencapaian yang diraih putranya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan para dosen dan seluruh staff pengajar FPTI UPI. Seperti pesannya dia harap Hafizh berharap dapat bisa memberikan dampak yang nyata pada masyarakat kelak dimasa depan.